tag:blogger.com,1999:blog-75532480605220179862024-02-19T04:42:01.904-08:00Festival Film Purbalingga 2015Unknownnoreply@blogger.comBlogger105125tag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-47365724248499057322015-05-30T22:01:00.000-07:002015-05-30T22:01:15.116-07:00Malam Penganugerahan FFP 2015 :"Gugat Pegat" Sabet Fiksi SMA Terbaik FFP 2015<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik4l-oOTGxP8jHSzrb36dA78M4_Yi3hQMA2ZRIRnPwvkAqOkq4XK5kZxMUOQ7muqtMWXT3LM5WGvea6jLC0h4FfIVPBge7nRo3Dd9AA7TsF4W5YFpOmCe2fWXOYUZPh2q1St1MsDuvQg/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik4l-oOTGxP8jHSzrb36dA78M4_Yi3hQMA2ZRIRnPwvkAqOkq4XK5kZxMUOQ7muqtMWXT3LM5WGvea6jLC0h4FfIVPBge7nRo3Dd9AA7TsF4W5YFpOmCe2fWXOYUZPh2q1St1MsDuvQg/s320/1.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Film pendek "Gugat Pegat" sutradara Laurelita Gita Prischa Maharani produksi Sabuk Cinema SMA Bukateja Purbalingga menyabet Kategori Film Fiksi SMA Terbaik se-Banyumas Raya di ajang Festival Film Purbalingga (FFP) 2015.<br /><br />Malam penganugerahan ajang tahunan yang digelar Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga selama sebulan sejak 2 hingga 30 Mei 2015 ini berlangsung pada Sabtu malam, 30 Mei 2015 di aula Hotel Kencana Purbalingga.<br /><br />"Sejak keberadaan karya film di sekolah kami pada tahun 2012, baru di FFP tahun ini berhasil menyabet yang terbaik. Ya, senang dan bangga, berhasil meneruskan perjuangan kakak-kakak kelas," tutur Laurelita.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqmlKmNNLBf2uLgA7_7oEba-GqZUUqDwMp2e1w83XAUgLi3MQD2tUl-46VD8f_BWioWXfmzXleCWEFRkudunsGpa5jE-rycY0b7OUKE13iFsxSfZXaChV1UFWOLkUm29z__1sz3Xhrzw/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqmlKmNNLBf2uLgA7_7oEba-GqZUUqDwMp2e1w83XAUgLi3MQD2tUl-46VD8f_BWioWXfmzXleCWEFRkudunsGpa5jE-rycY0b7OUKE13iFsxSfZXaChV1UFWOLkUm29z__1sz3Xhrzw/s320/2.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Film pendek berdurasi 10 menit ini berkisah tentang sebuah keluarga yang istrinya bekerja, sementara suami pengangguran. Hal ini menjadi sebab utama retaknya sebuah rumah tangga, disamping sebab-sebab lain yang semakin memperkeruh suasana. Film ini mengangkat fenomena gugat cerai yang banyak terjadi di Purbalingga.<br /><br />Menurut salah satu juri fiksi, Tri Asiati, film "Gugat Pegat" mampu mengangkat fenomena sosial yang dilatarbelakangi kesenjangan materi antara suami-istri. "Secara teknis garapan, anak-anak mampu mengungkapkan secara lugas dan sederhana namun tetap terkesan istimewa," jelas staf pengajar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jenderal Soedirman ini.<br /><br />Pada Kategori Dokumenter SMA Terbaik, diraih film "Korban Bendungan Menganti" sutradara Nur Hidayatul Fitria produksi Dangerous Production SMK Muhammadiyah Majenang, Cilacap.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiCWGny_wCE9oIY65hlfVS2Qt7lcCGBmBmTrHbOG49X2MGxmJlxVu-DjKi1ZHqeySzW5FNAWGISWlWqIV2ynr-ArRgXLPeYDMbqveIvZTlmzgwb0eN7k9mCeKKKESVwFhgl7qofg81gw/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiCWGny_wCE9oIY65hlfVS2Qt7lcCGBmBmTrHbOG49X2MGxmJlxVu-DjKi1ZHqeySzW5FNAWGISWlWqIV2ynr-ArRgXLPeYDMbqveIvZTlmzgwb0eN7k9mCeKKKESVwFhgl7qofg81gw/s320/3.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Sementara pada Kategori Fiksi SMP Terbaik, film "Sugeng Rawuh Pak Bupati" sutradara Eko Junianto dan Trismo Santoso produksi Sawah Arta Film SMPN 4 Satu Atap Karangmoncol, Purbalingga mampu mengungguli film-film lain.<br /><br />Penghargaan lain, yaitu Kategori Film Fiksi SMA Favorit Penonton yang diraih "Coblosan" sutradara Putra Sanjaya produksi Kenari Production SMK Kutasari, Purbalingga dan Kategori Dokumenter SMA Favorit Penonton yaitu "Keluarga Pengrajin Tahu" sutradara Ahmad Rizal produksi Sabuk Cinema SMA Bukateja, Purbalingga.<br /><br />Direktur FFP Bowo Leksono mengatakan, selain penghargaan kepada film-film pelajar Banyumas Raya yang memang menjadi program utama, ada satu penghargaan yaitu Lintang Kemukus sejak FFP 2012. "Penghargaan Lintang Kemukus kali ini diberikan kepada IBu Solikhah, seorang pelestari kesenian Braen asal Desa Rajawana, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga," katanya.<br /><br />Lintang Kemukus adalah penghargaan yang diberikan kepada individu maupun kelompok secara nyata berkontribusi atas kesenian dan kebudayaan tradisi di Banyumas Raya dalam berbagai aktivitasnya. Penghargaan ini sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi mereka.<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-7932077231165286872015-05-29T14:23:00.002-07:002015-05-29T14:23:47.976-07:00Hari IlI Program Hall FFP 2015 : Gerakan #PILKADABERSIHatauGOLPUT di FFP 2015<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeYLm0b6LP3JBA_rIwy1WEj85IT3PbCNY40T5ch4V1qa1-NtA0-CbaGIvmckta50bgbMt3kWszbETP4PKZPkq9C-535OdFHjI-JrwpwDxYY3Ss_0vN6_FiUixRyezbysYUFDCHtg8hUQ/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeYLm0b6LP3JBA_rIwy1WEj85IT3PbCNY40T5ch4V1qa1-NtA0-CbaGIvmckta50bgbMt3kWszbETP4PKZPkq9C-535OdFHjI-JrwpwDxYY3Ss_0vN6_FiUixRyezbysYUFDCHtg8hUQ/s320/1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gerakan #PILKADABERSIHatauGOLPUT berkesempatan diluncurkan saat gelaran Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 di aula Hotel Kencana, Jumat, 29 Mei 2015. Peluncuran itu dengan membuka diskusi terbuka yang dihadiri anak-anak muda Purbalingga.<br /><br />Sebelumnya pemutaran program "Kado buat Kota Tercinta: Bongkar!" pada jam main 14.00 yang memutar film-film pelajar Purbalingga nominasi dan pemenang Anti-Corruption Film Festival (ACFFest) 2014.<br /><br />Seperti diketahui, Kabupaten Purbalingga akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember 2015. Sebagai generasi muda, diharapkan aktif dalam mengawasi tahapan pelaksanaan Pilkada tersebut.<br /><br />Salah satu pegiat #PILKADABERSIHatauGOLPUT Rudal Afgani Dirgantara mengatakan, gerakan ini menghendaki satu hal yaitu Pilkada bersih dari segala bentuk kecurangan. "Jika Pilkada bersih tidak bisa terealisasi, maka Golput menjadi pilihan terakhirnya," tegasnya.<br /><br />Beberapa pertanyaan pemahaman seputar Pilkada, juga teknis gerakan terlontar dari para peserta diskusi. Pada dasarnya, masih banyak anak-anak muda tidak memahami Pilkada dan rasa ketidakpedulian pada hajatan negara itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3p_fm_3gLAWBc0OlZ0WBVNIikYwDrMTC-kDo6S9qMw5JcaIcwyQmPVMPL1LS59xYmFRIbmWT6VdPrbTbxHADCYbSmSuoXec2FNUclGJ9SniBuNuO8_VK3JrH1YQ4zoFDf7yA0htXfpw/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3p_fm_3gLAWBc0OlZ0WBVNIikYwDrMTC-kDo6S9qMw5JcaIcwyQmPVMPL1LS59xYmFRIbmWT6VdPrbTbxHADCYbSmSuoXec2FNUclGJ9SniBuNuO8_VK3JrH1YQ4zoFDf7yA0htXfpw/s320/2.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Di tempat lain, yaitu di Markas Besar CLC Purbalingga, digelar temu komunitas film secara nonformal. Beberapa personil komunitas film, antara lain dari Purbalingga, Cilacap, Bandung, Malang, dan Yogyakarta.<br /><br />Pada jam main 16.00 mengulang program Kompetisi Dokumenter SMA yang didominasi penonton pelajar. Kemudian pada jam main 19.00 diputar program ulang Kompetisi Fiksi SMP. Serta pada jam main 21.00 digelar program Pemutaran Film Khusus "Siti" sutradara Eddie Cahyono yang sempat dikelilingkan 19 titik desa di program Layar Tanjleb.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRcwMqhyphenhyphenpkZztJYAZ_b9Nfgj0ImUI4Be6urW6ZVg7_7USYVXtvksOVESLM98JbGGxXqLkfWxsUHyLLLL8QyZCN7M9jsEwDe2fiumQaKlXNtmjJge-o9PYORlnJopTWJRSMNFLjU6sXAw/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRcwMqhyphenhyphenpkZztJYAZ_b9Nfgj0ImUI4Be6urW6ZVg7_7USYVXtvksOVESLM98JbGGxXqLkfWxsUHyLLLL8QyZCN7M9jsEwDe2fiumQaKlXNtmjJge-o9PYORlnJopTWJRSMNFLjU6sXAw/s320/3.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Menurut pegiat FFP Asep Triyatno, FFP saat di hall memberi kesempatan berkumpulnya anak-anak muda untuk berinteraksi dengan film. "Sebagian diantara mereka adalah pemilih pemula yang tidak hanya penting melek Pemilu, namun juga musti proaktif dalam mengawasi jalannya seleksi kepemimpinan di daerah," jelasnya.<br /><br />Hari terakhir gelaran FFP 2015, Sabtu, 30 Mei 2015, akan digelar Program Anak Gugah jam main 10.00, sebelumnya pada jam 08.00 akan diadakan Focus Group Discussion (FGD) dari Jurusan Ilmu Komunikasi UGM Yogyakarta tentang FFP. <br /><br />Sementara pada jam main 14.00 digelar Program Khusus Surat Cinta Untuk Jakarta yang dihadiri sutradara, editor, dan pemainnya. Dan pada malam hari, yaitu jam 19.00 digelar Malam Penganugerahan yang juga akan diisi dengan pentas seni.<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-59858014829895866902015-05-28T19:11:00.000-07:002015-05-28T19:11:54.484-07:00Hari II Program Hall FFP 2015 : FFP Menjadikan Semangat Pelajar Terus Berkarya
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiER-LbporJOh8IuldNNf5TZN-mgtzLyrn0rF8njZrN1N5aedtx8mtAg3pKbRf9mqfFBBHaJ8oiHYpt-pg_OkFTCqVat3_m55vbWhOj3ZkZIGTPGVRCVLyO431Fuvv1ON9MODFag6AsFw/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiER-LbporJOh8IuldNNf5TZN-mgtzLyrn0rF8njZrN1N5aedtx8mtAg3pKbRf9mqfFBBHaJ8oiHYpt-pg_OkFTCqVat3_m55vbWhOj3ZkZIGTPGVRCVLyO431Fuvv1ON9MODFag6AsFw/s320/1.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Nanda Amoen
Saputri merasa senang bukan saja karena film pendeknya yang berjudul
"Ngakaki Akik" masuk seleksi Kompetisi Fiksi SMP se-Banyumas Raya
Festival Film Purbalingga (FFP) 2015, tapi juga karena film perdananya
berkesempatan diputar di festival film tertua di Banyumas Raya tersebut.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">"Ya senang,
film pendek kami bisa ditonton lebih banyak orang dan terpenting, menambah
semangat kami untuk bisa terus membuat film," ungkap Nanda, siswi SMP
Negeri Rembang, Purbalingga.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Pada hari II
program hall FFP 2015, Kamis, 28 Mei 2015 jam 16.00, diputar program Kompetisi
Fiksi SMP. Terdapat lima film tingkat SMP yang masuk seleksi dan semua diputar
secara berurutan.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqzftONVG0TFYsxBr_SudMHTRsCdacFgN15yQuhBEmNgWlF0ehppdU_PZ7JoAAnbXaJ74OuWMxggOs7Mh3Hg1EwgEh9sJSEnToXJvuYaaj0yEqg7Iv272F9N9zSpoes4iZq8PD9GaQ-A/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqzftONVG0TFYsxBr_SudMHTRsCdacFgN15yQuhBEmNgWlF0ehppdU_PZ7JoAAnbXaJ74OuWMxggOs7Mh3Hg1EwgEh9sJSEnToXJvuYaaj0yEqg7Iv272F9N9zSpoes4iZq8PD9GaQ-A/s320/2.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Selain
"Ngakaki Akik", ada film pendek "Cepet" sutradara Eko
Junianto dan Trismo Santoso, "Kadal Lanang" sutradara Trismo Santoso,
"Sugeng Rawuh Pak Bupati" sutradara Eko Junianto dan Trismo Santoso
ketiga film tersebut dari SMPN 4 Satu Atap Karangmoncol, Purbalingga. Serta
satu film pendek berjudul "Sang Surya" sutradara Aqna Furqon al
Farauki dari MTs Ma'arif Mandiraja, Banjarnegara.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sebelumnya, pada
jam 10.00 diputar program khusus Cerita Tentang Rahasia dari Project Change
Kalyana Shira, jam 14.00 diputar program khusus Fokus: Film-Film Dokumenter
Tonny Trimarsanto.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sementara pada
malam hari, pemutaran jam 19.00 yaitu mengulan pemutaran program Kompetisi
Fiksi SMA yang dihadiri para pembuat film dan pendukungnya. Hal ini
dikarenakan, terdapat penghargaan Film Favorit Penonton untuk kategori Fiksi
dan Dokumenter SMA.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj_7KKW2cXAfIzhZxfJO9EQjCBkVMnIHn6wwe7uu8xpkEGD3picVCeWHm4WcmVj3dntIeQlb1k0Ffut83V8DxY8tmN0Rq9C67Rdtch_dlV63nstQKlxzRs0sV3MQnEvzhs8PZ_lLG_1w/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj_7KKW2cXAfIzhZxfJO9EQjCBkVMnIHn6wwe7uu8xpkEGD3picVCeWHm4WcmVj3dntIeQlb1k0Ffut83V8DxY8tmN0Rq9C67Rdtch_dlV63nstQKlxzRs0sV3MQnEvzhs8PZ_lLG_1w/s320/3.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Manager FFP Nanki
Nirmanto mengatakan, meski sudah mulai banyak pelajar SMP yang membuat film
pendek di wilayah Banyumas Raya, namun gairahnya belum seperti pelajar
setingkat SMA. "Hal ini terus menjadi pekerjaan rumah bagi CLC Purbalingga
ke depan agar lebih banyak lagi karya-karya film pelajar SMP yang lahir tentu
dengan kualitas yang baik pula," jelasnya.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Hari berikutnya,
pemutaran hall pada Jumat, 29 Mei 2015. Pada jam 14.00 akan ada pemutaran film
dan diskusi program "Kado buat Kota Tercinta" yang merupakan
film-film pemenang dan peserta Anti-Corruption Film Festival (ACFFest) 2014
dari pelajar Purbalingga, pada jam 16.00 ada pemutaran Kompetisi Dokumenter
SMA, pada jam 19.00 kembali diputar Kompetisi Fiksi SMP, serta pada jam 21.00
akan diputar film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-77467117074280024652015-05-27T08:37:00.001-07:002015-05-28T19:12:48.229-07:00Program Pemutaran Hall Hari I : Penonton Kompetisi Fiksi SMA Membludak <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHkduJk31SYza2Ly0aijqinqYafAuzHrzdC5I1P7x2BcYMVDh6GLzCggSGg3i2YR4gv7gMnoiw1LIckwNn8yufbCHeZdOokvlRCKLbsWjhKa7Oj0KYPMepGRK-gBVlZoG0lP6NfAtP6w/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHkduJk31SYza2Ly0aijqinqYafAuzHrzdC5I1P7x2BcYMVDh6GLzCggSGg3i2YR4gv7gMnoiw1LIckwNn8yufbCHeZdOokvlRCKLbsWjhKa7Oj0KYPMepGRK-gBVlZoG0lP6NfAtP6w/s320/1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai sebuah Program Utama di Festival Film Purbalingga (FFP) 2015, Kompetisi Fiksi SMA se-Banyumas Raya tetap menjadi penting kehadirannya. Salah satu indikasinya, penonton yang selalu antusias.<br />
<br />
Hari pertama program pemutaran hall, Rabu, 27 Mei 2015 jam main 14.00 di aula Hotel Kencana Purbalingga, penonton program Kompetisi Fiksi SMA membludak. Hampir 300 kursi yang disediakan tidak mampu menampung penonton, yang akhirnya mereka duduk lesehan di lantai bagian depan, tengah dan samping. <br />
<br />
“Program ini memang paling kami tunggu-tunggu. Sekaligus kesempatan kami untuk menunjukan kepada teman-teman satu sekolah kami dan sekolah lain, film yang kami buat saat pemutaran,” tutur Putra Sanjaya, sutradara film pendek “Coblosan” dari SMK Kutasari Purbalingga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkA3Tfg8MCx2l6a6Tb2t9FzIGPDufZzTFS43lS_ze1DS-IBI_OWoeq8j6NuR73nwRM5T_zM1E6w6gwg-W7gz3L-ayw3SSDAEVrpZTTUCrslDJNxS9T7JUBYjMpNhLr9YueD3g5AMvksw/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkA3Tfg8MCx2l6a6Tb2t9FzIGPDufZzTFS43lS_ze1DS-IBI_OWoeq8j6NuR73nwRM5T_zM1E6w6gwg-W7gz3L-ayw3SSDAEVrpZTTUCrslDJNxS9T7JUBYjMpNhLr9YueD3g5AMvksw/s320/2.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Putra dengan dibantu guru-guru muda dari sekolahnya, mampu mengajak lebih dari seratus siswa menggeruduk aula dimana FFP 2015 digelar. Demikian pembuat film dari sekolah lain yang tidak mau ketinggalan mengajak teman-teman mereka ikut serta.<br />
<br />
Saat itu, diputar enam film fiksi SMA yaitu, “Ali-Ali Setan” dari SMK YPLP Perwira, “Begal Watu” dari SMA Rembang, “Coblosan” dari SMK Kutasari, “Gugat Pegat” dari SMA Bukateja, “Skandal Arit” dari SMK 1, dan “Sumbangan Dablongan” dari SMA Kemangkon, kesemuanya sekolah dari Kabupaten Purbalingga.<br />
<br />
Sebelumnya pada jam main 10.00 ada Program Film Anak dan setelah pemutaran program Kompetisi Fiksi SMA ada Program XXI Short Film jam main 16.00, serta pada malam harinya, ada Program Kompetisi Dokumenter SMA se-Banyumas Raya dengan jam main 19.00 yang tidak kalah seru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiey0ToAPRfXtptWDue2Te5Dwi0Nl9l12KxyJisKyvEIX9eQRFEUX83DGrtA58PgL-qKEVlHBCGP_CTCQc2-FjByX_c4QpfAyBE2hGt7ktQ_GXZ7iaAJ0W61xW-w9-WA75FLyRRk6ut5g/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiey0ToAPRfXtptWDue2Te5Dwi0Nl9l12KxyJisKyvEIX9eQRFEUX83DGrtA58PgL-qKEVlHBCGP_CTCQc2-FjByX_c4QpfAyBE2hGt7ktQ_GXZ7iaAJ0W61xW-w9-WA75FLyRRk6ut5g/s320/3.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Direktur FFP Bowo Leksono mengatakan, sejak keberadaan FFP sembilan tahun silam, film pelajar menjadi pondasi kuat bagi keberlanjutan festival. “Pelajar, baik sebagai pembuat film maupun penontonnya, menjadi hal yang peting bagi eksistensi FFP,” jelasnya.<br />
<br />
Hari berikutnya, Kamis, 28 Mei 2015 di aula Hotel Kencana, FFP 2015 akan menggelar Program Khusus Cerita Tentang Rahasia jam main 10.00, Program Khusus Fokus: Tonny Trimarsanto jam main 14.00, Kompetisi Fiksi SMP jam main 16.00, dan Program Kompetisi Fiksi SMA.</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-56565928098569509682015-05-26T22:11:00.000-07:002015-05-28T19:13:21.814-07:00Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1ointMfyisOLvrhERVhZE4YH9l8PkI1P4M7qslBF3ybtgHLGdfxTOrldlKVR3wtwdVR4if3pVBxaj2NA0Op5yOVXl9yXF8QdcuIf9bZULxgtARXVdKgfwYW6GVBvX2UN9Msmt3taSww/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1ointMfyisOLvrhERVhZE4YH9l8PkI1P4M7qslBF3ybtgHLGdfxTOrldlKVR3wtwdVR4if3pVBxaj2NA0Op5yOVXl9yXF8QdcuIf9bZULxgtARXVdKgfwYW6GVBvX2UN9Msmt3taSww/s320/1.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berlatar perbukitan yang dibaliknya menjulang tinggi dan megah Gunung Slamet, layar dikembangkan di sebuah tanah kosong yang disekelilingnya rumah-rumah warga. Sejak kedatangan Armada Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 sudah disambut hawa sejuk dan menyegarkan.<br />
<br />
Dusun Kaliurip, Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga menjadi titik desa terakhir tepatnya titik ke-19 program Layar Tanjleb FFP 2015, pada Senin malam, 25 Mei 2015. Penampilan grup Kesenian Tek-Tek Gema Laras dari Dusun Kaliurip tampil menyambut selamat datang.<br />
<br />
Dalam sambutannya, Kepala Desa Serang Sugito mengatakan, sudah puluhan tahun silam tidak ada hiburan layar tanjleb. "Ternyata sekarang muncul kembali dan yang mengerjakan anak-anak muda. Tidak hanya itu, film-film yang diputar pun sebagian karya anak-anak muda Purbalingga. Ini membanggakan, semoga bisa memotivasi dan menginspirasi masyarakat," tuturnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlHE06V3OcCMxsUG_dr28i5RzEtyM7Sw01IrOwwINk9O_Mh8wEnOU21Lvksv5UVJJJOdFw2CK2OIUVOQlKS9fgx8e30DlOdwlKKqMKLkANtQ36WJyBCGhg9I9HkCr5mIAAK9pjTYkL2Q/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="173" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlHE06V3OcCMxsUG_dr28i5RzEtyM7Sw01IrOwwINk9O_Mh8wEnOU21Lvksv5UVJJJOdFw2CK2OIUVOQlKS9fgx8e30DlOdwlKKqMKLkANtQ36WJyBCGhg9I9HkCr5mIAAK9pjTYkL2Q/s320/2.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Malam itu, diputar film dokumenter "Para Penggali Pasir" produksi pelajar SMA Karangreja Purbalingga dan film pendek "Coblosan" produksi pelajar SMK Kutasari Purbalingga. Kedua film tersebut masuk seleksi Kompetisi Pelajar SMA se-Banyumas Raya FFP 2015.<br />
<br />
Sesi pemutaran berikutnya, dengan diselingi pembagian doorprize, diputar film dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar pula film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.<br />
<br />
Titik terakhir gelaran Layar Tanjleb FFP 2015 di Desa Serang sekaligus bergandeng dengan paket wisata Dolan Purbalingga. Peserta paket wisata yang sebagian besar dari luar kota Purbalingga, selama dua hari, selain menikmati tontonan layar tanjleb, juga menikmati alam Desa Serang dan sekitarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8LZi0yoTMqeW6wy6mUYAN7vmJIiTwnLieHZHNzlPyCSsiFUJ4G0_ZGSNmW-Hn0RDZEkZ3DjN1PZ8QRC-kaowGI6UAFmGJWxmVYXvDhYK-667CNZjVUn7gXv83mjlb7i8hsD20WLjUzg/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="161" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8LZi0yoTMqeW6wy6mUYAN7vmJIiTwnLieHZHNzlPyCSsiFUJ4G0_ZGSNmW-Hn0RDZEkZ3DjN1PZ8QRC-kaowGI6UAFmGJWxmVYXvDhYK-667CNZjVUn7gXv83mjlb7i8hsD20WLjUzg/s320/3.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Direktur FFP Bowo Leksono mengatakan, sudah saatnya para tamu FFP tidak hanya menikmati mungilnya kota dan lezatnya kuliner Purbalingga. "Program Layar Tanjleb FFP selalu menjadi daya tarik, itu yang menyebabkan festival digelar hingga sebulan, karena itu perlu menyatu dengan paket wisata," jelasnya.<br />
<br />
Usai menggelar program Layar Tanjleb, FFP 2015 akan menuju program hall tepatnya di aula Hotel Kencana Jl Pujowiyoto No. 1 Purbalingga mulai 27-30 Mei 2015 dari pagi hingga malam hari. Berbagai program digelar seperti pemutaran film, diskusi, temu komunitas film, pentas seni, dan malam penganugerahan.</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-77729939799791670412015-05-24T19:40:00.000-07:002015-05-28T19:14:01.077-07:00Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Karangmalang, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv-7Gg0ljO3a59LG23aB9ydzSqhDIYOfFGXnwmQOUdgBwbWEMZBB6_Q4EctC6jsH2M0dTr4N_4LlECvaFfZ3rsyl4npoNyID3IEGB4wxIXGV1-BuJmMRIXoJofbNF8SkCDuTBkM4nddg/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv-7Gg0ljO3a59LG23aB9ydzSqhDIYOfFGXnwmQOUdgBwbWEMZBB6_Q4EctC6jsH2M0dTr4N_4LlECvaFfZ3rsyl4npoNyID3IEGB4wxIXGV1-BuJmMRIXoJofbNF8SkCDuTBkM4nddg/s320/1.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Elok, Mas. Festival Film Purbalingga itu benar-benar mampu mendekatkan film dengan penontonnya. Ditambah ada doorprize di sela pemutaran yang semakin merekatkan warga dengan festival," tutur Eddie Cahyono, sutradara film panjang "Siti" dari Yogyakarta.<br />
<br />
Sudah dua malam Eddie berada dalam suasana Festival Film Purbalingga (FFP) di program Layar Tanjleb. Pada Minggu malam, 24 Mei 2015 di pelataran balai Desa Karangmalang, Kecamatan Bobotsari dan malam sebelumnya di Dusun Bandingan, Desa Majapura, Kecamatan Bobotsari. Keduanya masuk wilayah Kabupaten Purbalingga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirVfubIp8_gUFQUZVOKfckurydfs1O806tMSDaZQv_1kQLPWYSwkI31WgMrfzxEeCPM5cM3y_DkIlvFhPbRfiZNhIFJlG78YPgu_ljcbNrpbg_y5TAq-FT4kjflOr4lcBrw3lYstu6cw/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="169" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirVfubIp8_gUFQUZVOKfckurydfs1O806tMSDaZQv_1kQLPWYSwkI31WgMrfzxEeCPM5cM3y_DkIlvFhPbRfiZNhIFJlG78YPgu_ljcbNrpbg_y5TAq-FT4kjflOr4lcBrw3lYstu6cw/s320/2.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Pegiat FFP Anggi Mutiara Oktavian mengatakan, pada dasarnya, titik lokasi layar tanjleb fleksibel dapat dilakukan di ruang mana saja. "Sepanjang mampu menghadirkan warga untuk mengapresiasi, meskipun semakin luas ruang yang ditawarkan semakin memberi peluang keleluasaan penonton," ujarnya.<br />
<br />
Layar tanjleb di Desa Karangmalang, halaman balai desa yang tidak terlalu luas tetap memungkinkan layar tertancap. Suasana keakraban antarwarga dan antara warga dengan pemerintah desa pun terasa hangat.<br />
<br />
Pada kesempatan itu, diputar film pendek "Begal Watu" produksi pelajar SMA Rembang Purbalingga dan film pendek "Coblosan" produksi pelajar SMK Kutasari Purbalingga. Kedua film tersebut masuk seleksi Kompetisi Pelajar SMA se-Banyumas Raya FFP 2015.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNCpTqtD8wWfPPW1Q_wIhPKa06tpHtxVw2HdR_qUhDCYzFtzodSgceUcNBGg_V5C54TtqsjeZ3emFfu15uOxv2FIT-z6ro5rRshZIEuMWkR1wDripWbWszZyyyaE4NEehfTLA9EQDCqw/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="174" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNCpTqtD8wWfPPW1Q_wIhPKa06tpHtxVw2HdR_qUhDCYzFtzodSgceUcNBGg_V5C54TtqsjeZ3emFfu15uOxv2FIT-z6ro5rRshZIEuMWkR1wDripWbWszZyyyaE4NEehfTLA9EQDCqw/s320/3.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Di sesi pemutaran berikutnya, dengan diselingi pembagian doorprize, diputar film dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar pula film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.<br />
<br />
Menurut koordinator panitia lokal Ampris Wahono, mengamati pergerakan Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga sebagai penggagas FFP sudah cukup lama. "Ada kepuasan bisa menghadirkan layar tanjleb ke desa kami karena warga senang ada hiburan," ungkapnya.<br />
<br />
Desa Karangmalang menjadi titik ke-18 dari 19 titik desa pemutaran. Malam terakhir program Layar Tanjleb FFP 2015 rencananya digelar pada Senin malam, 25 Mei 2015 di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Titik pemutaran terakhir itu, sekaligus masuk program paket Dolan Purbalingga, nonton layar tanjleb sekaligus berwisata di Purbalingga. </div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-37927911260922503462015-05-23T23:05:00.001-07:002015-05-28T19:14:47.903-07:00Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Majapura, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl1hAygLj7dSYXYdBPlR2IQjMzrPpI-l05zwn_pGHhMadmMPb0AYxls9YQJSWc5urteXVVbSWLKZUVXwSQp0VSg0ikXbvGTYF514uwvTVf8rgL7886QTHIGhiNyBKpJlrnvlEqbB3KwQ/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="176" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl1hAygLj7dSYXYdBPlR2IQjMzrPpI-l05zwn_pGHhMadmMPb0AYxls9YQJSWc5urteXVVbSWLKZUVXwSQp0VSg0ikXbvGTYF514uwvTVf8rgL7886QTHIGhiNyBKpJlrnvlEqbB3KwQ/s320/1.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Usai berpromosi di seputaran kota Kecamatan Bobotsari, armada Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 menuju titik lokasi pemutaran. Di lokasi, sebuah panggung mini telah terpasang, menandakan malam nanti layar tanjleb akan dimeriahkan pula dengan pentas seni.<br />
<br />
Lokasi yang disiapkan panitia lokal berupa bengkel mobil dengan halaman yang cukup luas. Malam itu, Layar Tanjleb FFP 2015 digelar di Dusun Bandingan, Desa Majapura, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga, Sabtu, 23 Mei 2015.<br />
<br />
“Anak-anak pentas menari jadi tidak cuma saat acara Tujuhbelasan, di kegiatan layar tanjleb ini pun punya kesempatan. Pentas seperti ini kan jadi memancing anak-anak lain untuk bisa tampil di panggung,” ujar Tohirin, salah satu penonton.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib2ffLSxjjS47r7lfCP9QRuQ56U8wBpOM3nktg61gOoVhTh3OfstH5BKdOcCsI2BDTiHfT5S4tiZGIKgnWu0rqnCPK8ND2Ez80HyM8b1mXKmkGL9CLRD0AamMg8oUxj5rQwLLNo8tJaQ/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="175" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib2ffLSxjjS47r7lfCP9QRuQ56U8wBpOM3nktg61gOoVhTh3OfstH5BKdOcCsI2BDTiHfT5S4tiZGIKgnWu0rqnCPK8ND2Ez80HyM8b1mXKmkGL9CLRD0AamMg8oUxj5rQwLLNo8tJaQ/s320/2.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Gelaran layar tanjleb tidak hanya menjadi momen bertemunya antarwarga, tapi juga antara warga dengan pemerintah desa. Kegiatan ini menjadi kesempatan pemerintah desa untuk bersoasialisasi tentang program pemerintah kepada warga secara lebih luas.<br />
<br />
Seperti yang dilakukan Kepala Desa Majapura Retno Hendarwati. Dalam sambutannya, ia berkesempatan mensosialisasikan tentang adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Purbalingga tahun ini tepatnya pada 9 Desember 2015. “Selain itu terkait pembayaran pajak dari masyarakat yang sampai bulan April 2015 lalu baru 30 persen. Semoga bulan Juni mendatang bisa ditingkatkan,” harapnya.<br />
<br />
Pada kesempatan itu, diputar film pendek “Ayam” produksi SMA Bobotsari Purbalingga dan film pendek “Coblosan” produksi SMK Kutasari Purbalingga. Film “Ayam” diputar untuk dapat diapresiasi warga Desa Majapura dimana lokasi sekolah itu berada.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7G94sRFkMZ0lo7S1mgjiYt1AsBepMupi6uYbyTeGf4qwGD6XOA7HXHIzkn6CEhT4gYqXNvqW8Atm3EGLhEK6ZoIny084B4k53UzqW3CieQjvIjM5antvCecPziwCM_mYNAa83EbFamA/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7G94sRFkMZ0lo7S1mgjiYt1AsBepMupi6uYbyTeGf4qwGD6XOA7HXHIzkn6CEhT4gYqXNvqW8Atm3EGLhEK6ZoIny084B4k53UzqW3CieQjvIjM5antvCecPziwCM_mYNAa83EbFamA/s320/3.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Di sesi pemutaran berikutnya, dengan diselingi pembagian puluhan doorprize, diputar film dokumenter “Menonton Penonton” sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi “Lemantun” sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter “Digdaya Ing Bebaya” sutradara BW Purbanegara, serta memutar pula film panjang “Siti” sutradara Eddie Cahyono.<br />
<br />
Menurut pegiat FFP Canggih Setyawan, ini menjadi tahun kedua bagi Desa Majapura didatangi program Layar Tanjleb FFP. “Panitia lokal yang dari Karangtaruna Wirabhumi Desa Majapura ingin setiap tahun berpartisipasi dalam FFP dengan menempatkan layar tanjleb di dusun-dusun secara bergiliran,” tuturnya.<br />
<br />
Setelah dari titik pemutaran Desa Majapura, armada Layar Tanjleb FFP 2015, hari berikutnya bergeser ke desa tetangga yaitu memutar di Desa Karangmalang, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga pada Minggu malam, 24 Mei 2015.</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-12836402701930342522015-05-22T18:44:00.000-07:002015-05-22T18:44:07.486-07:00Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Bukateja, Kecamatan Bukateja, Purbalingga<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbnRX-z7Mw2yUhfdxCH4Zs8zFQeLDQJrQwjyomZ_ZDI3p2VQJb0Invsjv437DLjdGYB4CcNmbv0Y4-y3LtxDdGABBNPx2hC1ePuZ0QiNpzTbzdXudATXeZSgDLQqfZG9o-lSTheXP3Sg/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbnRX-z7Mw2yUhfdxCH4Zs8zFQeLDQJrQwjyomZ_ZDI3p2VQJb0Invsjv437DLjdGYB4CcNmbv0Y4-y3LtxDdGABBNPx2hC1ePuZ0QiNpzTbzdXudATXeZSgDLQqfZG9o-lSTheXP3Sg/s320/1.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
"Saya berani maju ke depan layar untuk menjawab pertanyaan karena melihat ada hadiah ayam yang disiapkan panitia. Lumayan sebentar lagi bulan puasa terus lebaran, bisa dipelihara dulu," tutur Wuryati girang usai mendapatkan doorprize seekor ayam.<br /><br />Panitia lokal yaitu pemuda Bukateja yang turut mengusung Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 di pelataran kantor Kecamatan Bukateja, Purbalingga, pada Jumat malam, 22 Mei 2015 memang menyediakan beragam doorprize, antara lain beberapa ekor ayam.<br /><br />Meski persiapan hanya beberapa hari, karena titik Desa Bukateja menggantikan titik desa lain yang karena sesuatu hal tidak bisa menjadi lokasi layar tanjleb. Namun tidak mengurangi antusias warga untuk datang di pelataran kantor kecamatan mengapresiasi film-film FFP 2015.<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5l6P0B4GvawL4eAlBY8t2YZ61nQYcHOUIEcwRtlsn0aWE6cARzbrRISoWOUqgp7y139159fGRywhbWtiX6HeyLEhGtSUAUuxyN058VH2Zbwxtic0zqfde-2nyjXPIlpyaRzfjCk_pQw/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5l6P0B4GvawL4eAlBY8t2YZ61nQYcHOUIEcwRtlsn0aWE6cARzbrRISoWOUqgp7y139159fGRywhbWtiX6HeyLEhGtSUAUuxyN058VH2Zbwxtic0zqfde-2nyjXPIlpyaRzfjCk_pQw/s320/2.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Koordinator panitia lokal Arga Novan mengatakan, hanya tiga hari mempersiapkan menjadi tuan rumah gelaran Layar Tanjleb FFP 2015. "Sudah lama kami ingin ada pemutaran film layar tanjleb di lingkungan kami. Tahu ada kesempatan, kami langsung menyanggupi. Persiapan dari izin tempat hingga publikasi kami kebut," jelasnya.<br /><br />Pada kesempatan itu, diputar film dokumenter "Keluarga Pengrajin Tahu" produksi SMA Bukateja Purbalingga dan film pendek "Coblosan" produksi SMK Karangreja Purbalingga. Kedua film tersebut masuk seleksi Kompetisi Pelajar Banyumas Raya FFP 2015.<br /><br />Di sesi pemutaran berikutnya, dengan diselingi pembagian doorprize, diputar film dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar pula film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKtfnK85JetbPgiPgKtNEpK4d8LH_ONKyP2xrW3YlEiQmNRLz4VcyYJZZnLUr5DfeSQGEQTqTLr70T67gUN-k6Yl9u5KGpemf_2HfNnIJfjgWuZp3us5Su1ST4Qb6I_A-y5HOAswlSGg/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKtfnK85JetbPgiPgKtNEpK4d8LH_ONKyP2xrW3YlEiQmNRLz4VcyYJZZnLUr5DfeSQGEQTqTLr70T67gUN-k6Yl9u5KGpemf_2HfNnIJfjgWuZp3us5Su1ST4Qb6I_A-y5HOAswlSGg/s320/3.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Menurut pegiat FFP Asep Triyatno, kesuksesan program Layar Tanjleb FFP itu sangat bergantung pada aktivitas dan kreativitas panitia lokal. "Kami sifatnya stimulan. Pemuda desa yang menjadi partner lokal lah yang menentukan sukses tidaknya gelaran layar tanjleb," jelasnya.<br /><br />Desa Bukateja menjadi titik ke-16 dari 19 titik desa pemutaran yang direncanakan pada Layar Tanjleb FFP 2015. Titik selanjutnya, gelaran layar tanjleb akan menyambangi Dusun Bandingan, Desa Majapura, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga pada Sabtu malam, 23 Mei 2015.<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-38824419215563648212015-05-21T03:58:00.001-07:002015-05-21T03:58:24.353-07:00Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Jetis, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicfg_j841j-RhSGrK2FG7AoILdLOcNqoISi12MUC4jHOhId57MVPrsbIrBnw-JDiS8GgtAAwKmltJLLoqH63924jdwSg07mJU5mVLHuv9k0yNLt3tRlok8OdN7rcxBfbvXwztqauUE0g/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicfg_j841j-RhSGrK2FG7AoILdLOcNqoISi12MUC4jHOhId57MVPrsbIrBnw-JDiS8GgtAAwKmltJLLoqH63924jdwSg07mJU5mVLHuv9k0yNLt3tRlok8OdN7rcxBfbvXwztqauUE0g/s320/1.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak biasanya, malam itu warga berkumpul di pelataran balai desa. Sebuah layar putih tertancap sejak sore hari. Warga dari berbagai usia pun berbondong-bondong mendatangi balai desa.<br /><br />Seperti halnya di Desa Panican, layar tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 di Desa Jetis, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga menggandeng panitia lokal pelajar SMA tepatnya dari ekstrakulikuler sinematografi SMA Bukateja Purbalingga.<br /><br />Pemutaran film layar tanjleb digelar pada Rabu malam, 20 Mei 2015 di pelataran balai Desa Jetis. Dengan dukungan pemerintah desa, acara mendapat apresiasi dari warga yang memang jarang mendapat hiburan di luar rumah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg64vrM7iecWNkC2elcghuo1BD3mS9q5qJaNZQituiNunUAuJ4LyZ9DdibZB_pDb89YbBfQBQMtJPehN-I6z6o3ZpAjbO1P9cmrKirKEeNTNNG_W9tCXwaKixG4MIAey5RrT9peBs2Kyg/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg64vrM7iecWNkC2elcghuo1BD3mS9q5qJaNZQituiNunUAuJ4LyZ9DdibZB_pDb89YbBfQBQMtJPehN-I6z6o3ZpAjbO1P9cmrKirKEeNTNNG_W9tCXwaKixG4MIAey5RrT9peBs2Kyg/s320/2.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />"Kami meminta agar jadi panitia loka untuk pemutaran layar tanjleb FFP 2015 di Desa Jetis, karena lokasi suting film pendek kami terpusat di desa ini. Ingin rasanya mempertontonkan pada warga desa," tutur Meinur Diana Irawati, guru pembina ekskul sinematografi SMA Bukateja.<br /><br />Film pendek yang dimaksud dan turut diputar berjudul "Gugat Pegat". Film yang juga masuk seleksi di Kompetisi Fiksi SMA se-Banyumas Raya FFP 2015 ini berkisah tentang sepasang suami istri. Istri bekerja, sementara suami pengangguran, hal itu menjadi sebab utama retaknya sebuah rumah tangga. Disamping sebab-sebab lain yang semakin memperkeruh suasana. Film ini mengangkat fenomena gugat cerai yang banyak terjadi di Purbalingga.<br /> <br />Selain film pendek produksi Sabuk Sinema itu, juga memutar film pelajar Purbalingga berjudul "Coblosan" produksi SMK Karangreja Purbalingga. Kemudian di sesi pemutaran berikutnya, dengan diselingi pembagian doorprize, diputar film dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar pula film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuZhJOf4V2ItuCM0Z1oQoGJn_pOhycQjhw3fUDqdcYL1xOsxEB7Byp5TreDtdlN7Jomqhm0eFzTt61AAo8iYPjXVOlKio5PLOvNHeeaUw6F-FmEDqxuj1PwgEkOU43ncEshS0fbwGXFQ/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="173" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuZhJOf4V2ItuCM0Z1oQoGJn_pOhycQjhw3fUDqdcYL1xOsxEB7Byp5TreDtdlN7Jomqhm0eFzTt61AAo8iYPjXVOlKio5PLOvNHeeaUw6F-FmEDqxuj1PwgEkOU43ncEshS0fbwGXFQ/s320/3.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Pegiat FFP Nanki Nirmanto mengatakan, saat CLC Purbalingga memfasilitasi produksi film "Gugat Pegat" terbesit berbagai pertanyaan dari warga dimana pengambilan gambar dilakukan. "Malam ini terjawab sudah, bahwa yang dilakukan pelajar Purbalingga mengkritisi kondisi sosial masyarakat lewat film," jelasnya.<br /><br />Desa Jetis menjadi titik ke-15 roadshow layar tanjleb FFP 2015. Akan libur sehari, untuk kemudian melanjutkan titik berikutnya pada Jumat malam, 22 Mei 2015 di pelataran kantor Kecamatan Bukateja, Purbalingga.<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-54003004384527308522015-05-19T17:46:00.001-07:002015-05-19T17:46:50.671-07:00Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Panican, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQCUAfvnZ4igPnlyt-B8rLPGSOZLsjAEmpDnrR45VnPnR8api77yHSmHF_corONdncOEiKFayBepiZluPoVbDFDWYF2Wb5V3HWWG77GgsKuF710D9CmkjiJMHTXU3QWMxmIItZziFl3g/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQCUAfvnZ4igPnlyt-B8rLPGSOZLsjAEmpDnrR45VnPnR8api77yHSmHF_corONdncOEiKFayBepiZluPoVbDFDWYF2Wb5V3HWWG77GgsKuF710D9CmkjiJMHTXU3QWMxmIItZziFl3g/s320/1.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tampak sedikit berbeda titik desa layar tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 dari titik desa sebelumnya. Panitia yang turut mengusung suksesnya program layar tanjleb kali ini adalah pelajar SMA.<br /><br />Para pelajar SMA Kemangkon Purbalingga yang tergabung dalam OSIS menjadi panitia lokal untuk pemutaran layar tanjleb FFP 2015 di lapangan Desa Panican, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga pada Selasa malam, 19 Mei 2015.<br /><br />"Ini keinginan kami untuk bisa menghadirkan layar tanjleb FFP ke masyarakat di sekitar sekolah kami. Karena sekaligus sebagai sosialisasi sekolah kami, tentu pihak sekolah mendukung," ujar Mutiara Sakinah, yang masih duduk di bangku kelas XI.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYO1_O0lDC_bwtH5cp2A4prJeyChEWVc_WFySEmifmHCqxX2BgTq2JREUqZAGB9kyxf9P47SudDp5__WnkBjbVa15oYXWQozeYBRUoob3yngzaCLfUFJ50oobaAr5-F6QpuuDrVYbLnw/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="155" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYO1_O0lDC_bwtH5cp2A4prJeyChEWVc_WFySEmifmHCqxX2BgTq2JREUqZAGB9kyxf9P47SudDp5__WnkBjbVa15oYXWQozeYBRUoob3yngzaCLfUFJ50oobaAr5-F6QpuuDrVYbLnw/s320/2.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Salah satu bentuk sosialisasi produk film dari SMA Kemangkon yang turut diputar yaitu film berjudul "Sumbangan Dablongan". Film yang masuk seleksi Kompetisi Pelajar SMA se-Banyumas Raya FFP 2015 ini berkisah tentang seorang pengangguran bernama Surya. Suatu hari, ia bertemu dengan teman lamanya, Haryono. <br /><br />Haryono mengajak Surya bekerja meminta sumbangan karena pandai merayu dan dalam sepekan Surya mendapatkan hasil yang banyak. Haryono merasa iri kemudian menyuruh Surya datang ke sebuah yang sebenarnya adalah Yayasan aslinya.<br /><br />Wakil Kepala Kesiswaan SMA Kemangkon Kuswadi mengatakan, dengan berhasilnya SMA Kemangkon memproduksi film, pihak sekolah mendukung berdirinya ekstrakulikuler sinematografi. "Jadi, anak-anak di wilayah Kecamatan Kemangkon dan sekitarnya bisa belajar film dengan cara mendaftar di SMA Kemangkon," tuturnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYm1nwhHG7uZeIrO2M8-rwyWndpqojM0PYgaTfZYMV6Qls_qzJtKF48t4EJ-EjVsbBfxg-jDsBuO7OlRrO3SbRwUQRU6P5fPTWEBLUCNckqM2bK8IObfboqInb3d375Y4VKlMFpREiSw/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="199" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYm1nwhHG7uZeIrO2M8-rwyWndpqojM0PYgaTfZYMV6Qls_qzJtKF48t4EJ-EjVsbBfxg-jDsBuO7OlRrO3SbRwUQRU6P5fPTWEBLUCNckqM2bK8IObfboqInb3d375Y4VKlMFpREiSw/s320/3.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Selain film "Sumbangan Dablongan", juga memutar film pelajar Purbalingga berjudul "Coblosan" produksi SMK Karangreja Purbalingga. Kemudian di sesi pemutaran berikutnya, dengan diselingi pembagian doorprize, diputar film dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar pula film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.<br /><br />Menurut pegiat FFP Reza Haryanto, seperti halnya kegiatan lain di sekolah, film bisa menjadi pemantik anak untuk masuk ke sekolah tersebut. "Tidak harus belajar ke sekolah di kota, bila di desa pun bisa belajar film," jelasnya.<br /><br />Masih di wilayah Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, malam berikutnya, layar tanjleb FFP 2015 akan menggelar di Desa Jetis tepatnya di pelataran balai Desa Jetis pada Rabu, 20 Mei 2015.<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-57997127079979600982015-05-18T23:44:00.000-07:002015-05-18T23:44:02.828-07:00Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Sumingkir, Kecamatan Kutasari, Purbalingga<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKLlPGSTh5p1tJIN1YUejnoZxENcR-WiucE8iRy0veKu08HfbYsdIgVOKCziD-GahRIuFEpAbNOE8nIdWGpwdlUi-tsfcu3LZ5byG95xoUYCUmWqmojxyjsbeLTwa6-LL9DOql3mWj9A/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKLlPGSTh5p1tJIN1YUejnoZxENcR-WiucE8iRy0veKu08HfbYsdIgVOKCziD-GahRIuFEpAbNOE8nIdWGpwdlUi-tsfcu3LZ5byG95xoUYCUmWqmojxyjsbeLTwa6-LL9DOql3mWj9A/s320/1.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
"Tingkat penasaran saya sudah sangat tinggi untuk menonton film yang berjudul Coblosan. Kayak apa ya, saya aktingnya di film itu?," ujar Bangkit Fajar Erawan yang berperan sebagai Somad di film Coblosan.<br /><br />Film karya Kenari Production Ekstrakulikuler Sinematografi SMK Kutasari Purbalingga itu, menjadi satu-satunya film di program kompetisi yang turut berkeliling di program Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP).<br /><br />Coblosan berkisah tentang Somad dan Kadir sebagai pendukung setia calon kades muda yang akan membawa perubahan. Namun, kedua petani itu terus dibayang-bayangi Pono, tim sukses calon kades incumbent dengan uang sogokan. <br /><br />Apapun alasannya, Somad tidak mau mengkhianati kesetiaannya pada calon kades muda. Sementara Kadir, ragu menolak amplop dengan pemikiran bila sudah di bilik suara, tak ada seorang pun tahu pilihannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8bPRJABuQIurcEBq392r0f_CvTCsIxHei2YC2aZ6kzMtytVqPBLvYmGEpFuLigSqDzM_ct9oxdHdZnrx6dwvEvYMfrud9soAqI_RVE-1jiCnlmCmc_iMWoSa_j2j88aPGLWQ3oRMHEQ/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="168" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8bPRJABuQIurcEBq392r0f_CvTCsIxHei2YC2aZ6kzMtytVqPBLvYmGEpFuLigSqDzM_ct9oxdHdZnrx6dwvEvYMfrud9soAqI_RVE-1jiCnlmCmc_iMWoSa_j2j88aPGLWQ3oRMHEQ/s320/2.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Bangkit dan pemain film Coblosan lainnya yang sama-sama berprofesi sebagai guru baru berkesempatan menonton saat layar tanjleb FFP 2015 menyambangi lapangan Desa Sumingkir, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, pada Senin malam, 18 Mei 2015.<br /><br />Pada kesempatan itu, diperkenalkan sekaligus unjuk gigi olahraga beladiri Tarung Drajat oleh koordinator panitia lokal Dedi Ambar Prakoso. "Seperti halnya Pencak Silat, Tarung Drajat ini sudah di bawah KONI Purbalingga yang sedang terus dikembangkan sebagai salah satu cabang olahraga beladiri," ujar Dedi yang juga Pengurus Harian KONI Purbalingga.<br /><br />Selain film "Coblosan", layar tanjleb di Desa Sumingkir juga diputar film pendek "Begal Watu" yang diproduksi oleh Gerilya Pak Dirman Film, komunitas pembuat film yang sudah diakui keberadaannya di SMA Rembang Purbalingga oleh pihak sekolah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiTSeo7o6fsvRABTas2AlAzW6DAoJNU-1ZuozOV9xvrM3KdkDzGdhsoq2N8lDX-Ni4vW-fG9xXZdaWiOSyg6PRPGNtxn1qvd9SUPUtbZEm55295onhXc4-NxZNZDxnl9z51Zd1-oC7dA/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiTSeo7o6fsvRABTas2AlAzW6DAoJNU-1ZuozOV9xvrM3KdkDzGdhsoq2N8lDX-Ni4vW-fG9xXZdaWiOSyg6PRPGNtxn1qvd9SUPUtbZEm55295onhXc4-NxZNZDxnl9z51Zd1-oC7dA/s320/3.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Sesi pemutaran berikutnya, dengan diselingi pembagian doorprize, diputar film dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar pula film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.<br /><br />Menurut Pegiat FFP Nur Muhammad Iskandar, gelaran layar tanjleb FFP memberi kesempatan pada potensi titik desa yang didatangi untuk berunjuk gigi. "Tidak hanya menampilkan kesenian, tapi bisa apapun yang memang membutuhkan media untuk sosialisasi," jelasnya.<br /><br />Setelah menyambangi Desa Sumingkir, hari berikutnya, layar tanjleb FFP 2015 menuju ke lapangan Desa Panican, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga pada Selasa malam, 19 Mei 2015.<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-55344371707380542712015-05-16T18:16:00.002-07:002015-05-16T18:16:42.524-07:00Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Timbang, Kecamatan Kejobong, Purbalingga<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb9bVxHR7QEganx5Byc05E_Y6P256GkScjkMEWOlwyGyjU05cwjzeRUD38pJKfYOert_lTNd5-iKV0qvIrYmLzRIYidwccztP41XiStFxXcxMZqlV-p8aWm7r9hQV9qgdnHQqpCgtAGw/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb9bVxHR7QEganx5Byc05E_Y6P256GkScjkMEWOlwyGyjU05cwjzeRUD38pJKfYOert_lTNd5-iKV0qvIrYmLzRIYidwccztP41XiStFxXcxMZqlV-p8aWm7r9hQV9qgdnHQqpCgtAGw/s320/1.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Monggo.. monggo... Warga Desa Timbang, mangke ndalu wonten pemutaran film layar tanjleb teng pelataran bale dusun Timbang, ampun kesupen!" (Silakan... Warga Desa Timbang, nanti malam ada pemutaran film layar tanjleb di pelataran balai Desa Timbang, jangan lupa!).<br /><br />Teriakan awak armada layar tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 terdengar dari pengeras suara yang menempel di atas mobil. Diiringi lagu-lagu lawas dari Raja Dangdut Rhoma Irama, suara itu dilantangkan jauh sebelum memasuki perbatasan Desa Timbang.<br /><br />"Saya datang ke lapangan depan balai desa ini karena penasaran. Tadi sore saat menyapu halaman, mendengar ada mobil halo-halo, katanya mau ada film layar tanjleb," tutur Wartini, salah satu warga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnRNmPArEQ1TmD321sgI8O-JsWboONQIi2TqQdr4skGLrlhfJy0P-6cVx4-dPeXzENUwjDla9OfNRx8KEWhx27w9xP9CIOZtlgw0GxXR-UwU9oZiVdNwIzTGhaTJ_PLXnSQoSLrmnWYQ/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="172" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnRNmPArEQ1TmD321sgI8O-JsWboONQIi2TqQdr4skGLrlhfJy0P-6cVx4-dPeXzENUwjDla9OfNRx8KEWhx27w9xP9CIOZtlgw0GxXR-UwU9oZiVdNwIzTGhaTJ_PLXnSQoSLrmnWYQ/s320/2.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Hari itu, setelah melanglang di Kabupaten Banjarnegara, Cilacap, dan Banyumas, armada layar tanjleb FFP 2015 kembali ke Purbalingga. Memasuki titik desa ke-12, disambangi Desa Timbang, Kecamatan Kejobong pada Sabtu, 16 Mei 2015.<br /><br />Menurut Kepala Desa Timbang Mistono, menyambut gembira program layar tanjleb FFP yang digelar Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga karena selain bertujuan menghibur warga, tontonan ini bersifat aman. "Tontonan film apalagi di lapangan, bisa ditonton anak-anak, pemuda, hingga orang tua. Semua berkumpul sekaligus bersilaturahmi," ujarnya.<br /><br />Malam itu, dua film fiksi pelajar Purbalingga yang diambil dari program Kompetisi Pelajar SMA se-Banyumas Raya, yaitu "Ali-Ali Setan" produksi SMK YPLP Perwira Purbalingga dan "Coblosan" produksi SMK Kutasari Purbalingga diputar di sesi pertama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPpNF-eIEvtSp0RBtnu2-NwBps136mPt2Ir5opV7-M_7151Ne4QbEn2TbrO2-1iU1j_iRX_gD_s5GsIkRUt8SXVJxwXYVl7yGo-cY6Ma7q75K4Ut0RDJk7aE1F5Wm6nzGI2-FCn35HSQ/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="190" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPpNF-eIEvtSp0RBtnu2-NwBps136mPt2Ir5opV7-M_7151Ne4QbEn2TbrO2-1iU1j_iRX_gD_s5GsIkRUt8SXVJxwXYVl7yGo-cY6Ma7q75K4Ut0RDJk7aE1F5Wm6nzGI2-FCn35HSQ/s320/3.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Sesi pemutaran berikutnya, dengan diselingi pembagian doorprize, diputar film dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar pula film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.<br /><br />Pegiat FFP Cahyo Prihantoro mengatakan, membenarkan apa yang dikatakan Kades Timbang, bahwa layar tanjleb adalah tontonan yang aman. "Menonton film itu butuh santai bahkan kadang butuh sedikit mikir, jadi jangan khawatir layar tanjleb itu tidak aman," jelasnya.<br /><br />Usai singgah di Desa Timbang, hari berikutnya, layar tanjleb FFP 2015 libur untuk mengembalikan tenaga para awaknya. Untuk kemudian, pada Senin, 18 Mei 2015 akan menyambangi Desa Sumingkir, Kecamatan Kutasari, Purbalingga.<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-9233922498411487912015-05-16T01:42:00.001-07:002015-05-16T01:42:30.055-07:00Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Binangun, Kecamatan Banyumas, Banyumas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlRWlwT_w2tQMUxRS4XM8YSBHjjZ9IoYXQOWWWKf01ZpPchLKPgFAkQ3CN7_wC41KqCYeapaOla4HBKFOjvCHrpN1sIxOWIdK1kskFsJ_4ucgargJDaqlvg1ZFJOnFd-VC33IEgJEEEQ/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="169" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlRWlwT_w2tQMUxRS4XM8YSBHjjZ9IoYXQOWWWKf01ZpPchLKPgFAkQ3CN7_wC41KqCYeapaOla4HBKFOjvCHrpN1sIxOWIdK1kskFsJ_4ucgargJDaqlvg1ZFJOnFd-VC33IEgJEEEQ/s320/1.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Langit cerah, bintang tampak bertaburan di langit Binangun. Menandakan malam itu hujan absen turun. Para pedagang kaki lima sudah bersiap menjajakan dagangannya sebelum armada Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 datang.<br /><br />Layar FFP ditancapkan di tanah salah satu desa yang terletak di dataran tinggi di wilayah Kabupaten Banyumas, yaitu di lapangan Desa Binangun, Kecamatan Banyumas pada Jumat malam, 15 Mei 2015.<br /><br />Kepala Desa Binangun Dali Hadi Susilo merasa senang didatangi rombongan layar tanjleb FFP 2015. "Film layar tanjleb ini tidak hanya mengobati rasa haus warga akan hiburan di luar rumah, sekaligus promosi potensi desa. Bahwa kita punya potensi seperti produk emping melinjo, gula kristal, ternak kambing dan sapi, dan sebagainya," tuturnya saat memberi sambutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6xp4l2URJO2MSrWhvvMnkFiqeG2Cwda1P0BtdnV5xGI1YCyhgFNHAAPjxVNKA2v16PmOvnJaltuB9vbf0oq_19oWVtM7aYCPJ3F1FdTofc-RNNN4oggpdUqftLTgS5Y0Kgeugy-QhMw/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="151" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6xp4l2URJO2MSrWhvvMnkFiqeG2Cwda1P0BtdnV5xGI1YCyhgFNHAAPjxVNKA2v16PmOvnJaltuB9vbf0oq_19oWVtM7aYCPJ3F1FdTofc-RNNN4oggpdUqftLTgS5Y0Kgeugy-QhMw/s320/2.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Dimalam yang gembira itu, festival film yang digagas Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga, memutar film fiksi yang diambil dari program Kompetisi Pelajar SMA se-Banyumas Raya, yaitu "Ngakaki Akik" (Mentertawakan Batu Akik) produksi SMP 1 Rembang Purbalingga dan "Coblosan" produksi SMK Kutasari Purbalingga.<br /><br />Sesi pemutaran berikutnya, dengan diselingi pembagian doorprize, diputar film dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar pula film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU5qLjwmtBzzBS74pr9wwspT_XYNQLc9ISsKLkBzyqwtDyZ_jEFy9gLfy18M8BO1cxWcFiJSMm6xU3wZ3JWRCWSaj5_SzHEGKiXyi4MARPlFEELLvXyEXoTw5OC6gLlGSDIRhm_2GZig/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="144" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU5qLjwmtBzzBS74pr9wwspT_XYNQLc9ISsKLkBzyqwtDyZ_jEFy9gLfy18M8BO1cxWcFiJSMm6xU3wZ3JWRCWSaj5_SzHEGKiXyi4MARPlFEELLvXyEXoTw5OC6gLlGSDIRhm_2GZig/s320/3.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Malam itu, kegembiraan tidak hanya dirasakan warga yang datang dengan jarak yang cukup jauh karena rumah yang tidak saling berdekatan, tapi juga belasan pedagang makanan dan mainan anak-anak yang sebagian besar ludes terbeli.<br /><br />Menurut pegiat FFP Canggih Setyawan, kepuasan menggelar layar tanjleb itu tidak hanya ketika banyak warga yang datang dan menikmati suguhan film-film yang diputar, tapi juga para pedagang yang dagangannya laku. "Jadi terasa, festival film ini milik rakyat, banyak yang diuntungkan," jelasnya.<br /><br />Desa Binangun merupakan titik desa terakhir di Kabupaten Banyumas yang disambangi layar tanjleb FFP 2015. Malam selanjutnya, rombongan akan kembali ke Kabupaten Purbalingga dan menancapkan layar di Desa Timbang, Kecamatan Kejobong pada Sabtu, 16 Mei 2015.<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-6281894388250004512015-05-14T12:07:00.003-07:002015-05-14T12:07:33.442-07:00Layar Tanjleb FFP 2015 Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara, Banyumas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcj2s6o42ZBP02x6vYB7ECFTXyi8ThSrBvH731n3MoP51FvWnBANT4OPnHHtzVOi_jIceWt6HLJYloYy3WVy6d9pWOFApkBwKH98L7-ViYAQrBJ_FMG6bCwI1CDDxGhz6Wm8rQrEeCQA/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="169" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcj2s6o42ZBP02x6vYB7ECFTXyi8ThSrBvH731n3MoP51FvWnBANT4OPnHHtzVOi_jIceWt6HLJYloYy3WVy6d9pWOFApkBwKH98L7-ViYAQrBJ_FMG6bCwI1CDDxGhz6Wm8rQrEeCQA/s320/1.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rumput lapangan sepakbola yang terletak di belakang kantor kelurahan itu terlihat tinggi. Pertanda, jarang digunakan untuk bermain sepakbola terlebih kompetisi. Saat ini, anak muda kota lebih tertarik bermain futsal dengan lapangan yang nyaman.<br /><br />Sore itu, Kamis, 14 Mei 2015, armada Layar Tanjleb Festival Film Purbalinga (FFP) 2015 yang merupakan program Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga memasuki lapangan sepakbola di Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas. Memilih parkir di salah satu sudut lapangan, menurunkan peralatan, lalu mendirikan layar.<br /><br />Seperti halnya di titik layar tanjleb lainnya, menjalin kerjasama dengan kelompok pemuda yang meminta adanya pemutaran film. Di Kelurahan Purwanegara, bertindak sebagai panitia lokal para pengurus Yayasan Literasi Bangsa Purwokerto.<br /><br />Ketua Dewan Pengurus Yayasan Literasi Bangsa Hermawan Prasojo, SH, MH, mengatakan film menjadi penting sebagai salah satu media literasi kekinian. "Lewat film, kemampuan kita diasah untuk membaca lingkungan sekitar," ujarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUxAlt0wXDLZqw9mTCGWdgfYH7SvoR0U4lKNY2zMfOjpG_q-P0XG92oyeRj1uR46D5utRr-6zaUyre7cILXx3fwuhIJVR5JQ4AIheI-moNz1PMAh5l1ZPezVa7Jttpqlgpqj8gfLXXUA/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="165" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUxAlt0wXDLZqw9mTCGWdgfYH7SvoR0U4lKNY2zMfOjpG_q-P0XG92oyeRj1uR46D5utRr-6zaUyre7cILXx3fwuhIJVR5JQ4AIheI-moNz1PMAh5l1ZPezVa7Jttpqlgpqj8gfLXXUA/s320/2.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Pada kesempatan pemutaran di Kelurahan Purwanegara, diputar dua film fiksi lokal yang diambil dari program Kompetisi Pelajar SMA se-Banyumas Raya, yaitu "Gugat Pegat" produksi SMA Bukateja Purbalingga dan "Coblosan" produksi SMK Kutasari Purbalingga.<br /><br />Selain itu, di sesi pemutaran berikutnya, diputar film dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar pula film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.<br /><br />Lapangan sepakbola Kelurahan Purwanegara tak hanya jarang untuk bermain sepakbola, namun juga jarang sebagai tempat tontonan atau hiburan. Warga pun masih banyak yang bertanya-tanya, di zaman sekarang, masa masih ada hiburan layar tanjleb? Dan, film-film seperti apa yang diputar?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc8BcEu8jvyLlX9xjk2Hc-nRHm3us80k5eOps9ivAv4Nf0gKrVvfFzLHC0GtT-43jK9C2pEeOlRdNvsQMTcG0B1fXRlWFYqvITWelBFqJtJkyh6_DUJV7Ujv8SZOim3HYWVkNBjbzDXw/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc8BcEu8jvyLlX9xjk2Hc-nRHm3us80k5eOps9ivAv4Nf0gKrVvfFzLHC0GtT-43jK9C2pEeOlRdNvsQMTcG0B1fXRlWFYqvITWelBFqJtJkyh6_DUJV7Ujv8SZOim3HYWVkNBjbzDXw/s320/3.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Menurut pegiat FFP Asep Triyatno, pemutaran film dengan cara layar tanjleb sekarang ini sudah cukup praktis. "Perkembangan teknologi sangat membantu kami memperkenalkan film-film berkualitas pada masyarakat," jelasnya.<br /><br />Setelah pemutaran di Kelurahan Purwanegara, titik putar selanjutnya di Kabupaten Banyumas adalah di lapangan Desa Binangun, Kecamatan Banyumas pada Jumat malam, 15 Mei 2015.<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-78982645369009765602015-05-13T21:36:00.001-07:002015-05-13T21:36:57.695-07:00Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Banyumas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJak-3MWkGSB8IFOaZwdKxNCAyoVAPxfnCwuPBdN443_nr-f4prbttg0Y2WzkilkHw9-rb5tFENOx5CByKIKQ5ck6Ai8L5eOHnsNP8qirHrqer6wKSl2LXsUomW-8lsqVJmRT1HL-eNQ/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJak-3MWkGSB8IFOaZwdKxNCAyoVAPxfnCwuPBdN443_nr-f4prbttg0Y2WzkilkHw9-rb5tFENOx5CByKIKQ5ck6Ai8L5eOHnsNP8qirHrqer6wKSl2LXsUomW-8lsqVJmRT1HL-eNQ/s320/1.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Apik ya basane dewek denggo neng film. Lucu, ning malah dadi gampang dipahami (Bagus ya bahasa kita sendiri dipakai dalam film. Lucu, tapi malah jadi mudah dipahami)," ujar seorang penonton pada teman di sebelahnya.<br /><br />Dua film pendek pelajar asal Purbalingga, "Sugeng Rawuh Pak Bupati" produksi SMP Negeri 4 Satu Atap Karangmoncol dan "Coblosan" produksi SMK Kutasari membuka pemutaran sesi 1 di program Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 di lapangan Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, pada Selasa malam, 13 Mei 2015.<br /><br />Film pelajar yang diproduksi dengan memakai bahasa Jawa Banyumasan ini diambil dari program Kompetisi Pelajar se-Banyumas Raya. Film pertama mengisahkan kelakuan seorang kepala desa yang menyuruh warganya menyemprot rumput karena akan kedatangan bupati, menyebabkan kambing milik Sakhirin mati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Sementara film kedua, tentang dua warga bernama Somad dan Kadir yang menjadi pendukung setia calon kades muda yang akan membawa perubahan. Namun, kedua petani itu terus dibayang-bayangi Pono, tim sukses calon kades incumbent dengan uang sogokan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8EP61rgdizhHwq4t9I4dKVBp9dOfQj26TgG5G4soR9a_7MaY0BlhsEsoTjMObdSQO-v6c3uZnshDHDWNMVN0sI73zBQMUE_Erc-rfn00AklaR63HDr5-WXcRS5TBsdIbFhC9Td3XI-A/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8EP61rgdizhHwq4t9I4dKVBp9dOfQj26TgG5G4soR9a_7MaY0BlhsEsoTjMObdSQO-v6c3uZnshDHDWNMVN0sI73zBQMUE_Erc-rfn00AklaR63HDr5-WXcRS5TBsdIbFhC9Td3XI-A/s320/2.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Kepala Desa Dukuhwaluh Sidun Suharyanto, mengatakan tontonan layar tanjleb ini merupakan tontonan rakyat. "Semua lapisan masyarakat bisa datang ke lapangan dan turut menonton. Di sini kita bisa berbaur menjadi satu," jelasnya saat memberi sambutan.<br /><br />Selain film lokal pelajar Banyumas Raya juga diputar film utama yaitu, film dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar pula film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.<br /><br />Layar Tanjleb FFP yang digagas Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga di Desa Dukuhwaluh bekerjasama dengan Karangtaruna Dimanik XVI. Mereka juga turut menyumbang video profil desa untuk turut diputar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTtobFOkoLEfm7-1cyj5m_sNuwu2V3mhr_VVAPMm3C0w5KDeF2DVvUiaLQwLmAz1JRucFoyRWK1qGB5_grjWe1krI4X7AmWVMDX4HfbV-Tnk4tkNd5Wsf6eDbDvCDpO9XzLd-6nHUVyw/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTtobFOkoLEfm7-1cyj5m_sNuwu2V3mhr_VVAPMm3C0w5KDeF2DVvUiaLQwLmAz1JRucFoyRWK1qGB5_grjWe1krI4X7AmWVMDX4HfbV-Tnk4tkNd5Wsf6eDbDvCDpO9XzLd-6nHUVyw/s320/3.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Menurut Manager FFP Nanki Nirmanto, pemutaran di Desa Dukuhwaluh dimana terdapat salah satu kampus swasta memberi kesempatan pada mahasiswa untuk turut mengapresiasi. "Sebenarnya layar tanjleb FFP pun tidak terbatas pemutaran di desa-desa, bila perlu pihak kampus boleh meminta kami untuk memasang layar di lingkungan kampus," tuturnya.<br /><br />Usai pemutaran di Desa Dukuhwaluh, titik desa berikutnya di Kabupaten Banyumas yang akan disambangi yaitu di lapangan Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara pada Kamis, 14 Mei 2015.<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-53254048633382647712015-05-13T00:16:00.002-07:002015-05-13T00:16:53.730-07:00Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Kebasen, Kecamatan Kebasen, Banyumas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp3CuAGn2LI1gRZRMD1PzstUwxSL3GU0j8E5LWhy8C5FKAwubYhj5Y1z3SOgphZUhbSN1fSWYM5cIfThLz5V4AEW8xg9Izp_1mCEaew3FluHmAaEI5ZsaTsZ6xUSwhwWAaMo2_m68Ukw/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp3CuAGn2LI1gRZRMD1PzstUwxSL3GU0j8E5LWhy8C5FKAwubYhj5Y1z3SOgphZUhbSN1fSWYM5cIfThLz5V4AEW8xg9Izp_1mCEaew3FluHmAaEI5ZsaTsZ6xUSwhwWAaMo2_m68Ukw/s320/1.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Festival Film Purbalingga: kreatif dan inovatif!". Demikian yel-yel yang diteriakan penonton setiap kali mendapat pancingan dari pembawa acara lokal. Mereka bersemangat karena mendapat giliran didatangi program layar tanjleb FFP 2015.<br /><br />Warga Desa Kebasen dan sekitarnya pada Selasa malam, 12 Mei 2015 di lapangan SMK Kebasen, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas turut merayakan pesta film yang digelar Festival Film Purbalingga.<br /><br />Bertindak sebagai panitia lokal, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Desa Kebasen, yang memang sudah menunggu mendapat giliran layar tanjleb FFP sejak beberapa tahun lalu. Mereka menyadari bahwa film bagian penting dari kegiatannya selama ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYj86hVPFUoDZxdv8ZLUe_n6fujaPCwAB9ebr-cIxnNS5lnsghlX_35nHLESgDM1jpqhovkhF9Y-QxRrs9BmW3IMDi980CCCuh5csPhxTN4hhAh6CrH7PFP2Aqu-6PhBmqBD94x54y8w/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYj86hVPFUoDZxdv8ZLUe_n6fujaPCwAB9ebr-cIxnNS5lnsghlX_35nHLESgDM1jpqhovkhF9Y-QxRrs9BmW3IMDi980CCCuh5csPhxTN4hhAh6CrH7PFP2Aqu-6PhBmqBD94x54y8w/s320/2.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />"Selain tulisan dan foto, film tentu menjadi bagian penting bagi kami di KIM. Film merupakan salah satu media informasi yang efektif untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat karena itu, FFP perlu dihadirkan di desa kami," tutur Budi Haryanto yang bertindak sebagai koordinator lokal.<br /><br />Pada kesempatan itu, diputar film dokumenter "Braen" produksi Gerilya Pak Dirman Film dan "Coblosan" produksi SMK 1 Kutasari Purbalingga. Kedua film tersebut bagian dari program Kompetisi Pelajar Banyumas Raya FFP 2015. Tak lupa, diputar pula film pendek bertajuk "Jebule" (Ternyata) produksi KIM Desa Kebasen.<br /><br />Sementara untuk film utama diputar dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar pula film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVkQtS8WywCCpCYxDLjWR8RyO7QcrkjfvmnvnUUgaYKbdN1kYl-e4FrH3xQJ1LmjwFjaipZW9q3XADMaCtnL6d3TN1P5wamxXDwf6XMjj7gflLavIxvm9T4C_q3Ms1l3Mzafrm6t3l-Q/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVkQtS8WywCCpCYxDLjWR8RyO7QcrkjfvmnvnUUgaYKbdN1kYl-e4FrH3xQJ1LmjwFjaipZW9q3XADMaCtnL6d3TN1P5wamxXDwf6XMjj7gflLavIxvm9T4C_q3Ms1l3Mzafrm6t3l-Q/s320/3.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Direktur FFP Bowo Leksono mengatakan, bekerjasama dengan pemuda desa dari berbagai latar diharapkan tidak hanya saat layar tanjleb FFP. "Ini bisa menjadi awal yang baik untuk terus melakukan kerja-kerja kreatif selanjutnya dalam bidang film," jelasnya.<br /><br />Desa Kebasen menjadi titik desa pertama di Kabupaten Banyumas setelah sebelumnya layar tanjleb FFP 2015 berkeliling ke Kabupaten Banjarnegara dan Cilacap. Berikutnya, di Banyumas layar tanjleb FFP akan menyambangi Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, tepatnya di lapangan desa pada Rabu malam, 13 Mei 2015.<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-76256338473703660252015-05-10T23:00:00.001-07:002015-05-10T23:00:13.337-07:00Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Kesugihan Kidul, Kecamatan Kesugihan, Cilacap<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcGRx0l8TseDw5MkgqymE5YXRm5Ve1cK0j5wzgGcYGt9qYrlFPrwoTHlRYDdtlbhJ_CHg25sMAQWzbbOf-LOpAkkMkXrgUIe5ZBGSVqwpssAlZBIwMfM1VHCaXolnFCUNKDgMRxubPvQ/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcGRx0l8TseDw5MkgqymE5YXRm5Ve1cK0j5wzgGcYGt9qYrlFPrwoTHlRYDdtlbhJ_CHg25sMAQWzbbOf-LOpAkkMkXrgUIe5ZBGSVqwpssAlZBIwMfM1VHCaXolnFCUNKDgMRxubPvQ/s320/1.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adi Pratomo merasa senang mendapatkan doorprize dari pengelola Festival Film Purbalingga (FFP) saat menonton layar tanjleb di desanya. Sebuah bingkisan berisi kompilasi film fiksi pelajar Purbalingga diterimanya.<br /><br />"Ya senang, dapat tontonan gratis dapat hadiah gratis juga. Isinya film-film dari Purbalingga. Pernah mendengar film Purbalingga, tapi baru malam ini berkesempatan menyaksikan," ujar Adi yang masih duduk di bangku SMP kelas VII.<br /><br />Layar FFP 2015 ditancapkan di pelataran balai Desa Kesugihan Kidul, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap pada Minggu, 10 Mei 2015. Di Desa Kesugihan Kidul merupakan titik terakhir dari tiga titik desa di Cilacap.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQUwYzFAcE8jFd51INTS3UxwD2aQxVidmJjy1JSK9XsA96tY1rDNBEEC9f_k0NRtUg7MOs0Xbsa3WXJeIKDKyGLHy6tYEWoCjeT79peOVmzDvy2CSX1qmdG_ZmLT0DItQxxlDDE2OI0g/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQUwYzFAcE8jFd51INTS3UxwD2aQxVidmJjy1JSK9XsA96tY1rDNBEEC9f_k0NRtUg7MOs0Xbsa3WXJeIKDKyGLHy6tYEWoCjeT79peOVmzDvy2CSX1qmdG_ZmLT0DItQxxlDDE2OI0g/s320/2.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Menurut Kepala Desa Kesugihan Kidul Munawir, anak-anak sekarang pasti tidak mengalami jamannya layar tanjleb. "Ternyata sekarang masih ada dan menariknya film-film yang diputar buatan pelajar Banyumas Raya," tuturnya saat memberi sambutan.<br /><br />Malam itu, festival film yang digagas Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga memutar "Kadal Lanang" produksi SMP Negeri 4 Satu Atap Karangmoncol Purbalingga dan "Coblosan" produksi SMK 1 Kutasari Purbalingga. Keduanya bagian dari program Kompetisi Pelajar Banyumas Raya FFP 2015.<br /><br />Untuk film utama diputar dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar pula film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCMOOAtPHRBiPhisnKNOZ8Hefc4K0WIIgYRlGUbTkIaQWvq14u4Yz67fc0FDqCFcF5VCcwYuwtzT995jwnPJ985ntScNPRSgc4kjguo-w3ZzXEmqhjX8aCCX31wETB5IA0OhWJ9ddmfA/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCMOOAtPHRBiPhisnKNOZ8Hefc4K0WIIgYRlGUbTkIaQWvq14u4Yz67fc0FDqCFcF5VCcwYuwtzT995jwnPJ985ntScNPRSgc4kjguo-w3ZzXEmqhjX8aCCX31wETB5IA0OhWJ9ddmfA/s320/3.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Pegiat FFP Nur Muhammad Iskandar mengatakan, selama berkeliling di Kabupaten Cilacap, antusias warga untuk menonton film layar tanjleb cukup bagus. "Hanya masih kurang kesadaran pemuda untuk menghadirkan tontonan yang baik di tengah-tengah warga," ujarnya.<br /><br />Setelah berkelana selama tiga malam di Kabupaten Cilacap, armada Layar Tanjleb FFP 2015 akan istirahat sehari untuk kembali lawatan ke Kabupaten Banyumas. Titik pertama akan disambangi Desa Basen, Kecamatan Basen pada Selasa malam, 12 Mei 2015.<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-48102754451295327842015-05-09T22:45:00.000-07:002015-05-09T22:45:05.370-07:00Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan, Cilacap<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjikgCogTaGfvbQPQgNUWJ7qcEDrDIoChg_61gEZEf8X3vZjtR238XHEU0bVCIM4dvL0CXgLVVJaiqxDR5wRqW3c1JJlG94Z1U6naC0_a8YefOAWaDWplPQjGeAjjI4Asq-lVe2ELqPgw/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjikgCogTaGfvbQPQgNUWJ7qcEDrDIoChg_61gEZEf8X3vZjtR238XHEU0bVCIM4dvL0CXgLVVJaiqxDR5wRqW3c1JJlG94Z1U6naC0_a8YefOAWaDWplPQjGeAjjI4Asq-lVe2ELqPgw/s320/1.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Layar putih tertancap sejak sore. Hingga malam tiba, bintang tampak bertaburan di langit. Satu per satu pedagang makanan dan mainan anak-anak mulai menata dagangannya di pinggir arena diikuti warga yang penasaran dengan tontonan yang akan ditawarkan.<br /><br />Titik desa kedua di Kabupaten Cilacap, rombongan layar tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 menggelar layar di pelataran balai Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan pada Sabtu malam, 9 Mei 2015.<br /><br />“Kita bernostalgia dengan tontonan layar tanjleb yang istilahnya juga misbar atau gerimis bubar. Harapannya tontonan yang mendidik ini sering dilakukan karena warga tidak hanya butuh hiburan tapi juga tontonan yang berkualitas,” tutur Tuti Wahyuni, Kepala Dusun Slarang mewakili kepala desa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSkwtaY-2Wiy0JSyXNylv1Yts_i1u0JDenMP-G7wy7JlB7s5gKQmFW0pD7SiyYXdtSq0Sq5pd2qwcdWJNNBFYKnwWnKLaAKsJFaeXfhmDReHXIxPI_hDfbeygM-dZ1oFgCUifaMpg3xg/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSkwtaY-2Wiy0JSyXNylv1Yts_i1u0JDenMP-G7wy7JlB7s5gKQmFW0pD7SiyYXdtSq0Sq5pd2qwcdWJNNBFYKnwWnKLaAKsJFaeXfhmDReHXIxPI_hDfbeygM-dZ1oFgCUifaMpg3xg/s320/2.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Di tengah pemutaran, hujan deras sempat turun dan membubarkan warga yang sedari awal duduk rapi di depan layar. Mereka berlari mencari tempat berteduh, namun pertunjukan tetap berlangsung hingga beberapa menit kemudian hujan mereda.<br /><br />Teguh Rusmadi, salah satu penonton mengaku tertarik dengan film-film yang diputar. Terlebih film berjudul “Siti” karya Eddie Cahyono. “Cerita di film itu membawa kita melihat kembali secara lebih rinci kehidupan kita dengan segala persoalannya. Tidak ada keglamoran dan memudahkan persoalan hidup seperti pada sinetron-sinetron di televise,” ujarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjLgJfGRb53B-2LywWJQqS4THMwSHQZpqtPJrK_1P41DlKwnEDtR0LBVxWBsOYeXcw7kT92OWA0ZYUP2HkPtdfqDHQDNhr4swg-Zp88eDj5D-QYIlGjk1fn5TyFYK2uhmW6Iz_IWFU4g/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjLgJfGRb53B-2LywWJQqS4THMwSHQZpqtPJrK_1P41DlKwnEDtR0LBVxWBsOYeXcw7kT92OWA0ZYUP2HkPtdfqDHQDNhr4swg-Zp88eDj5D-QYIlGjk1fn5TyFYK2uhmW6Iz_IWFU4g/s320/3.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Ada enam film yang dipertontonkan di depan warga Desa Slarang dan sekitarnya malam itu, ada film "Korban Bendung Menganti" produksi SMK Muhammadiyah Majenang Cilacapndan "Coblosan" produksi SMK 1 Kutasari Purbalingga. Kedua film tersebut bagian dari program Kompetisi Pelajar Banyumas Raya FFP 2015.<br /><br />Sementara film utama diputar dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.<br /><br />Pegiat Cinema Lovers Community (CLC) yang menggagas FFP Cahyo Prihantoro mengatakan, tidak terlalu sulit untuk bisa didatangi program layar tanjleb. “Tinggal ada tempat dan sedikit panitia lokal, lalu warga yang mengapresiasi,” ungkapnya.<br /><br />Kabupaten Cilacap mendapat jatah tiga titik desa layar tanjleb. Setelah Desa Slarang, titik terakhir akan ada di pelataran Desa Kesugihan Kidul, Kecamatan Kesugihan pada Minggu malam, 10 Mei 2015. <br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-63337083809041744862015-05-09T00:25:00.000-07:002015-05-09T00:25:09.080-07:00Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Jati, Kecamatan Binangun, Cilacap<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis3QiZ775FIl5WK1rjJ3unzP2O_MrlswjGONXGpDnIk5EWg4bZKu5a9T2f02T-uST_cDG3zqGomRtIihynjpbMIbIBYn3yJKsOZktWg-xOb899prvKrISXKIpttPhDNEo7Khyphenhyphen0IxA5ig/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis3QiZ775FIl5WK1rjJ3unzP2O_MrlswjGONXGpDnIk5EWg4bZKu5a9T2f02T-uST_cDG3zqGomRtIihynjpbMIbIBYn3yJKsOZktWg-xOb899prvKrISXKIpttPhDNEo7Khyphenhyphen0IxA5ig/s320/1.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak siang hari langit cerah, mempermudah kerja rombongan layar tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 menancapkan layar. Hingga sebelum hari gelap, warga yang melintas di lokasi keberadaan layar semakin yakin akan ada pemutaran film di malam hari.<br /><br />Usai berkeliling ke tiga titik desa di Kabupaten Banjarnegara, malam itu, Jumat, 8 Mei 2015 mulai menginjak di desa-desa wilayah Kabupaten Cilacap. Titik pertama ada di Desa Jati, Kecamatan Binangun. <br /><br />Lepas waktu maghrib, warga mulai berdatangan di pelataran balai Desa Jati. Tak lupa para pedangang kaki lima pun turut mengais rezeki. Dari mulai pedagang mainan anak-anak hingga pedagang makanan dan minuman.<br /><br />“Saya biasanya berdagang pada pagi hingga siang hari. Mendengar ada tontonan, saya mencoba menjajakan dagangan dan alhamdulillah laris dan habis karena cuaca juga terang,” ungkap Wanto, pedagang es jus.<br /><br />Tidak berbeda dengan pedagang yang lain, terlihat dagangan laris. Tidak sampai pemutaran film usai, mereka sudah berkemas berlanjut turut menonton film. Warga pun antusias memadati pelataran balai desa terlebih, sudah sangat lama tidak ada tontonan layar tanjleb. Rasa penasaran pun muncul.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvZlNk7KfXutqWpvgE5EPjXCMhTN3Oab1A1a0i7VMjcmrXTT7uqSzaOP-raEjSLfM5CBdKv_cfTUcGMih4RbO0MFw3lQwLPHm3YoSapWbDQTzYDGR0jRNIQQt4lSZou4hw_eIrKMHKKQ/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvZlNk7KfXutqWpvgE5EPjXCMhTN3Oab1A1a0i7VMjcmrXTT7uqSzaOP-raEjSLfM5CBdKv_cfTUcGMih4RbO0MFw3lQwLPHm3YoSapWbDQTzYDGR0jRNIQQt4lSZou4hw_eIrKMHKKQ/s320/2.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Kepala Desa Jati Suwarno mengatakan, pihaknya didatangi program layar tanjleb FFP 2015 karena menginginkan adanya tontonan film yang berbasis edukasi. “Harapannya, film-film yang diputar dapat menjadi pemicu dan pemacu bagi warga memaknai cerita yang ditawarkan dalam film,” jelasnya.<br /><br />Di depan warga Desa Jati dan sekitarnya, Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga yang menggagas adanya FFP memutar film "Cepet" produksi SMPN 4 Satu Atap Karangmoncol dan "Coblosan" produksi SMK 1 Kutasari Purbalingga. Kedua film tersebut bagian dari program Kompetisi Pelajar Banyumas Raya.<br /><br />Sementara film utama diputar dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar pula film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA3Ap3wF5DMpvayBXU14QBTEdbO-SfCAjJ72Aj_PVIMg5Tbpj2c7vfE5i1rzlsa-dUgWMjfqAlTeiqtTWKO7__cp4OZrRjH_FNsvDUzyWlWD9C492PICterYaQQpEVc9I99jsH5K71ng/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA3Ap3wF5DMpvayBXU14QBTEdbO-SfCAjJ72Aj_PVIMg5Tbpj2c7vfE5i1rzlsa-dUgWMjfqAlTeiqtTWKO7__cp4OZrRjH_FNsvDUzyWlWD9C492PICterYaQQpEVc9I99jsH5K71ng/s320/3.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Menurut pegiat FFP Canggih Setyawan, perangkat desa pun dapat menjadi panitia local layar tanjleb FFP. “Desa Jati contohnya. Mereka kompak dan merasa penting menghadirkan film di tengah-tengah masyarakat,” jelasnya.<br /><br />Setelah Desa Jati, di Kabupaten Cilacap, titik berikutnya rombongan layar tanjleb FFP 2015 mampir di pelataran balai Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan pada Sabtu malam, 9 Mei 2015.<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-59215239638603057662015-05-06T19:44:00.002-07:002015-05-06T19:44:26.840-07:00Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Karangjati, Kecamatan Susukan, Banjarnegara<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiquVgl9_gW14iPADylH94WIdjvAwPaIKkjIUgt5XUCJD5a2DjHqOiDP6B_F5Zdyem48SAge9w3SzJ5Senq3O3N-e4bInLAtkxsF4Dqbkt8tTNxVQX0UJqCrvdpPToUwS-YabXJjIxj1Q/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiquVgl9_gW14iPADylH94WIdjvAwPaIKkjIUgt5XUCJD5a2DjHqOiDP6B_F5Zdyem48SAge9w3SzJ5Senq3O3N-e4bInLAtkxsF4Dqbkt8tTNxVQX0UJqCrvdpPToUwS-YabXJjIxj1Q/s1600/1.JPG" height="213" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Lepas waktu isya, warga berbondong-bondong mendatangi sumber suara dengan sebuah layar putih yang terbentang di pinggir lapangan. Tidak membutuhkan waktu lama, lautan manusia beragam usia hampir memenuhi setengah lapangan sepakbola.<br /><br />Titik desa terakhir di Kabupaten Banjarnegara, layar tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 menyambangi Desa Karangjati, Kecamatan Susukan pada Rabu malam, 6 Mei 2015 yang ditempatkan di lapangan desa.<br /><br />"Jarang ada hiburan di Desa Karangjati karena itu ketika dibuka pendaftaran lokasi layar tanjleb, desa kami langsung memesan untuk didatangi. Kami kerahkan potensi desa yang ada untuk menghibur masyarakat dan memeriahkan FFP," tutur koordinator lokal, Kristiono.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSLK_RTtFo36XillamiXn5HSggSrbLub4Je6koU_I34GugiJ7qwfctpkLHudkSABdc2KRNMggilDiukQTgLVlSD5uz33d9JNRgBAJfJb0ZHIcBB1dKuUNK-W4lNHblpPn0CHykI-zSyA/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSLK_RTtFo36XillamiXn5HSggSrbLub4Je6koU_I34GugiJ7qwfctpkLHudkSABdc2KRNMggilDiukQTgLVlSD5uz33d9JNRgBAJfJb0ZHIcBB1dKuUNK-W4lNHblpPn0CHykI-zSyA/s1600/2.JPG" height="213" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Pentas seni lengger calung dari Sanggar Sekar Santi Desa Karangjati mengawali gelaran layar tanjleb FFP 2015. Pentas kesenian asli Banyumas ini semakin merapatkan penonton dengan layar tanjleb.<br /><br />Kepala Desa Karangjati Kusyati mengatakan, desa yang dipimpinnya banyak memiliki potensi dengan bergotong-royong, warga bisa mengembangkannya. "Salah satunya makanan tradisional yang malam ini warga menjualnya di seputar lapangan," ujarnya.<br /><br />Tidak mau kalah dengan film-film yang diputar, pemuda Desa Karangjati pun urun dua sekaligus film untuk diputar, yaitu profil desa dan film tentang sosialisasi bahaya membuang sampah sembarangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQlCTL1Oi-7nCpdyJ_aHLNdeuZ12NO-KnzujPYxK3sTuFg1K1f1dE3zE8_UuSgFQQZgaisLMyyL1WTuYFHlzXgETPdPxrt3sVEBpQ7HU-1HjcDwTLlJvnNXxO4RWXuHkO30tC0JBgElg/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQlCTL1Oi-7nCpdyJ_aHLNdeuZ12NO-KnzujPYxK3sTuFg1K1f1dE3zE8_UuSgFQQZgaisLMyyL1WTuYFHlzXgETPdPxrt3sVEBpQ7HU-1HjcDwTLlJvnNXxO4RWXuHkO30tC0JBgElg/s1600/3.JPG" height="213" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada kesempatan itu, festival film yang digagas Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga memutar "Sang Surya" karya siswa MTs Ma'arif Mandiraja Banjarnegara, "Desing Banjarkulon" produksi SMK 1 Bawang Banjarnegara dan "Coblosan" produksi SMK 1 Kutasari Purbalingga. Ketiganya bagian dari program Kompetisi Pelajar Banyumas Raya.<br /><br />Sementara film utama diputar dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar pula film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.<br /><br />Direktur FFP Bowo Leksono mengatakan, meski namanya Festival Film Purbalingga namun festival ini milik masyarakat Banyumas Raya dan masyarakat Indonesia. "Malam hari ini pembuktiannya, ribuan masyarakat datang dan memadati lapangan. Sebagian diantaranya turut mengais rezeki dengan berjualan," jelasnya.<br /><br />Usai lawatan ke Banjarnegara, gelaran layar tanjleb akan menyambangi bumi Cilacap setelah istirahat sehari pada Jumat, 8 Mei 2015 diawali di pelataran balai Desa Jati, Kecamatan Binangun.<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-58576418732135640562015-05-05T21:16:00.000-07:002015-05-05T21:16:11.007-07:00Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsqYv5FmG1M9I52YpFxU_Xtchadj2sO-QhD-JTuhBKZZrV_2zrt-hWf-LAEGJ7VXZxuzinTVTTBRjDTQEFPvm2ZPtChIzGBeUF0k0f3oi1OneQgDUp1IPSTAs5S2POYstQwHrnx0a4WA/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsqYv5FmG1M9I52YpFxU_Xtchadj2sO-QhD-JTuhBKZZrV_2zrt-hWf-LAEGJ7VXZxuzinTVTTBRjDTQEFPvm2ZPtChIzGBeUF0k0f3oi1OneQgDUp1IPSTAs5S2POYstQwHrnx0a4WA/s1600/1.JPG" height="213" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah film pendek yang diputar cukup mendapat perhatian penonton, pasalnya bukan hanya film tersebut menarik dari sisi cerita namun juga dibuat oleh siswa salah satu Madrasah Tsanawiyah di Banjarnegara.<br /><br />Salah satu film bertajuk "Sang Surya" sutradara Aqna Furqon al Farauki dari MTs Ma'arif Mandiraja Banjarnegara turut diputar pada rangkaian layar tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2015, Selasa malam, 5 Mei 2015 di pelataran balai Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara.<br /><br />Film yang berkisah tentang seorang anak bernama Surya yang suka membantu ibunya dengan cara membuat batu bata untuk membiayai sekolah. Dalam konfliknya, Surya yang sudah tidak mempunyai ayah, harus turut menanggung hutang mendiang ayahnya.<br /><br />"Ternyata anak MTs di Banjarnegara sudah bisa membuat film dan bagus. Padahal mereka bukan sekolah unggulan tapi mempunyai kesadaran bahwa film penting menjadi media anak-anak untuk berkreasi," ujar Kuswoyo, salah satu penonton.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxQpshp8IrBIAE4zndXDBWG26GYsDy7jW9L0tigLaW9sc3rgtR07-rry0qmWX78KfNoQtgGZoWtH2eIMmXwNZ3QhaK6DIgh2giQQCog982gfArHRkKbFtO7UGo2-bwb1wBhAHgD8At7Q/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxQpshp8IrBIAE4zndXDBWG26GYsDy7jW9L0tigLaW9sc3rgtR07-rry0qmWX78KfNoQtgGZoWtH2eIMmXwNZ3QhaK6DIgh2giQQCog982gfArHRkKbFtO7UGo2-bwb1wBhAHgD8At7Q/s1600/2.JPG" height="213" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Selain "Sang Surya", diputar pula film dokumenter "Duka Si Jemblung" produksi SMK 2 Bawang Banjarnegara dan film "Coblosan" produksi SMK 1 Kutasari Purbalingga. Ketiga film tersebut bagian dari program Kompetisi Pelajar Banyumas Raya.<br /><br />Sementara film utama diputar dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar pula film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.<br /><br />Salah satu syarat didatangi program layar tanjleb FFP adalah adanya kelompok pemuda yang menjadi panitia lokal. Di Desa Gumiwang, Karangtaruna Kridha Taruna yang aktif berkegiatan menjadi panitia lokal layar tanjleb.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio1PwOXlEYyj9C_F-7g7BVmKOmqxRMBhyphenhyphen1eDuze35qJBGiaasoggwWUgcQUe9q9mTUkSyRa61WZDVtWH2G0YPp2qiZDaVysiF3gEQG1GSSFz8X3hyphenhyphenDIh2gUi3u_3BKEoh9VgprLVhY4Q/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio1PwOXlEYyj9C_F-7g7BVmKOmqxRMBhyphenhyphen1eDuze35qJBGiaasoggwWUgcQUe9q9mTUkSyRa61WZDVtWH2G0YPp2qiZDaVysiF3gEQG1GSSFz8X3hyphenhyphenDIh2gUi3u_3BKEoh9VgprLVhY4Q/s1600/3.JPG" height="213" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Menurut salah satu Punggawa FFP Asep Triatno, fungsi Karangtaruna di desa akan mampu menjembatani program kegiatan kepemudaan. "Salah satunya pemutaran film layar tanjleb yang memutar film-film berkualitas bagi warga," jelasnya.<br /><br />Setelah singgah di Desa Gumiwang, titik desa layar tanjleb festival yang diselenggarakan Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga berikutnya di Kabupaten Banjarnegara adalah di lapangan Desa Karangjati, Kecamatan Susukan pada Rabu, 6 Mei 2015.<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-80304856681562111032015-05-04T22:21:00.003-07:002015-05-04T22:21:45.816-07:00Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Leksana, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSzPT4GwFPq8zUReoPZGQOugyttZ9jYmzuETgHbnXyY_SRA_O-eZGRyr2VeEDPBCyceBcuU_vFi4MdsBrFtqZx5NKbM376eNFj9qJ6HM3gmF2JW6aoBBkTgtyb_18rDc3p_5vV29re0A/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSzPT4GwFPq8zUReoPZGQOugyttZ9jYmzuETgHbnXyY_SRA_O-eZGRyr2VeEDPBCyceBcuU_vFi4MdsBrFtqZx5NKbM376eNFj9qJ6HM3gmF2JW6aoBBkTgtyb_18rDc3p_5vV29re0A/s320/1.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcbc1Bj-vLcb60vHG7tLIAJgwkT13ttRlR-HSaVw6b8mz980pr7YpiRDIk0sggiSsZpOYQR7OlwORJzzHubf3xc-gz2pODgxGbbBNhaWy8-hJzKf9tzsiu4-FzaQZe7qQ5o4VfOm7mJQ/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_wnfIWoc0T2BCgRSp_q2w3JkHZWJk9LigTHhwXqfYeKCWV3pEQiFlNGWX8U1sCVl64Ur_uAMTcHI4c-pRW4r3xef5CwfneAGa-pUDic7HwcZZPpv6_M9OXbHhvH9JTBkARkq4nL0bRQ/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a>Jalan sempit, terjal, dan menanjak menghiasi perjalanan armada layar tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2015. Bahkan di beberapa titik, terjadi longsoran menyebabkan antri kendaraan menyebabkan layar baru terkembang usai waktu Magrib.<br /><br />Malam itu, Senin, 4 Mei 2015, giliran pemutaran layar tanjleb FFP 2015 di Desa Leksana, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara. Meski gerimis sempat turun, namun berhenti bersamaan rembulan yang memaksa menyinari langit Leksana.<br /><br />"Senang sekali Desa Leksana dijadikan salah satu titik desa layar tanjleb FFP 2015. Warga tidak hanya membutuhkan hiburan namun juga yang mencerahkan. Film menurut kami penting untuk bisa dinikmati warga desa," ujar koordinator lokal, Sugeng Mulyanto.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_wnfIWoc0T2BCgRSp_q2w3JkHZWJk9LigTHhwXqfYeKCWV3pEQiFlNGWX8U1sCVl64Ur_uAMTcHI4c-pRW4r3xef5CwfneAGa-pUDic7HwcZZPpv6_M9OXbHhvH9JTBkARkq4nL0bRQ/s320/2.JPG" width="320" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada kesempatan itu diputar enam film. Sesi 1 diputar film pelajar Banyumas Raya yang dikirimkan untuk program Kompetisi Pelajar Banyumas Raya, yaitu dokumenter berjudul "Duka Si Jemblung" produksi SMK 2 Bawang Banjarnegara yang menggambarkan situasi duka pada tragedi bencana alam tanah longsor di Dusun Jemblung tak jauh dari Desa Leksana dan film pendek "Coblosan" produksi SMK 1 Kutasari Purbalingga.<br /><br />Pada sesi 2 diputar film dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta di sesi 3 memutar film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.<br /><br />Salah satu penonton, Nuryanto mengatakan, film dokumenter tentang bencana longsor Jemblung sangat menarik bukan untuk mengingat kesedihan tapi agar membuat warga lebih waspada. "Meski filmnya sederhana, tapi kami rasa lebih lengkap dibanding yang ada di televisi selama ini," ungkapnya.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcbc1Bj-vLcb60vHG7tLIAJgwkT13ttRlR-HSaVw6b8mz980pr7YpiRDIk0sggiSsZpOYQR7OlwORJzzHubf3xc-gz2pODgxGbbBNhaWy8-hJzKf9tzsiu4-FzaQZe7qQ5o4VfOm7mJQ/s320/3.JPG" width="320" /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meski panitia lokal dari Radio Komunitas RK FM mengakui kurang persiapan, namun tidak menyurutkan warga Desa Leksana dan sekitarnya untuk mendatangi sepetak tanah kosong milik warga dimana layar ditancapkan.<br /><br />Manager FFP Nanki Nirmanto mengatakan, pemuda Desa Leksana yang tergabung dalam radio komunitas sangat kompak. "Mereka berharap kami terus berkomunikasi membantu pendampingan bidang film dan bagi kami, itu kewajiban," katanya.<br /><br />Program layar tanjleb di Desa Leksana merupakan titik kedua dari 19 titik desa layar tanjleb festival yang digagas Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga. Desa selanjutnya, layar akan dipasang di pelataran Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara pada Selasa malam, 5 Mei 2015.<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-59362701416547952052015-05-03T02:18:00.004-07:002015-05-03T02:18:46.439-07:00Pembukaan Festival Film Purbalingga 2015<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_7UbYbzwWwEr4xBykz_uJ83oq1r9yJ_hUd4_RFO_Jg6BaHcLkoIfMSatu7cJeyxIfQQ8Thw6ty-n9ZfFQkBCeeSdXJvz4oOSaJOzVKIOsXEx-T_9cBBxFduI8II10LWn0mthSgAJaIg/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_7UbYbzwWwEr4xBykz_uJ83oq1r9yJ_hUd4_RFO_Jg6BaHcLkoIfMSatu7cJeyxIfQQ8Thw6ty-n9ZfFQkBCeeSdXJvz4oOSaJOzVKIOsXEx-T_9cBBxFduI8II10LWn0mthSgAJaIg/s1600/1.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Di layar lebar, tampak seorang anak membawa sapu sembari berlarian mengejar seekor tikus. Ia bermaksud membunuhnya. Anak itu muncul dari belakang layar bersama sebuah patung tikus berukuran besar sembari ia pukul-pukul dengan sapu. Sampai akhirnya tikus itu mati lalu dibakar.<br /><br />Pembakaran patung tikus raksasa simbol koruptor itu menandai pembukaan Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 di halaman SMP Negeri 4 Satu Atap Karangmoncol Purbalingga, Sabtu malam, 2 Mei 2015.<br /><br />"Ide membakar patung tikus ini memang dari anak-anak. Ini sebagai wujud keprihatinan kita bersama bahwa tindakan koruptor di Indonesia dari pusat hingga daerah terus merajalela dan penanganannya seperti tidak serius," ungkap Aris Prasetyo, guru pembina ekskul film mewakili Kepala SMPN 4 Satu Atap Karangmoncol.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJBJ-2VkrJocMJv8sHv4VXQv13QwRp6uhUQShEgl8dbJ5Eg__EuQHuGtkOHB2G4GQPbxM5biWvmzaU3_lIeJR95o6vHJDPGt0XH6KwANdGRm34BLCL3fiDyD40Twncv040VrLHLG3I2w/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJBJ-2VkrJocMJv8sHv4VXQv13QwRp6uhUQShEgl8dbJ5Eg__EuQHuGtkOHB2G4GQPbxM5biWvmzaU3_lIeJR95o6vHJDPGt0XH6KwANdGRm34BLCL3fiDyD40Twncv040VrLHLG3I2w/s1600/2.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pembukaan FFP 2015 kali ini dengan menancapkan layar dan memutar film-film pendek dan panjang. Ada enam film pendek dan satu film panjang yang diputar.<br /><br />Pada sesi 1 diputar film pendek pelajar Purbalingga yang dikirimkan ke program Kompetisi Pelajar Banyumas Raya berjudul "Begal Watu" produksi Gerilya Pak Dirman Film, "Sugeng Rawuh Pak Bupati" produksi SMPN 4 Satu Atap Karangmoncol Purbalingga, dan "Coblosan" produksi SMK 1 Kutasari Purbalingga.<br /><br />Sementara pada sesi 2 diputar film dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta di sesi 3 memutar film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsdiUuuYBXlIw0e2gIQbwFO2ZYakrBy1DUQfmXDFPW4RspxgogzG1Wi7n1xraaKKHJILpoLx4ArhSZ0QtGF8HmIY9p5J5dZtcl7x6-b9Gf7Y2LrYsPBSA3q2b4UCNotnTQsXcB-x4fFg/s1600/3.jpg" height="213" width="320" /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Direktur FFP Bowo Leksono mengatakan, menempatkan pembukaan di halaman SMPN 4 Satu Atap Karangmoncol karena dari tangan-tangan trampil siswa sekolah tersebut lahir film-film pelajar Purbalingga berkualitas. "Ini wujud penghargaan bagi mereka sekaligus memberi kesempatan film-film yang masuk FFP diapresiasi warga desa sekitar sekolah," ujarnya.<br /><br />Meski hujan sempat turun pada sore hari, namun tak menyurutkan warga Desa Tunjungmuli, desa dimana sekolah itu berada dan warga desa sekitar seperti Desa Panusupan untuk turut merayakan FFP 2015.<br /><br />Setelah libur sehari, program layar tanjleb akan menyambangi Kabupaten Banjarnegara. Titik desa pertama akan didatangi Desa Leksana, Kecamatan Karangkobar pada Senin malam, 4 Mei 2015.</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-88645520716087946032015-04-26T00:05:00.000-07:002015-04-26T00:05:18.198-07:00Film Masuk Festival Film Purbalingga 2015<div style="text-align: justify;">
<strong>Data Film Masuk Festival Film Purbalingga 2015 Kategori Fiksi SMA/SMK</strong><br /><br />1. Melodi Hitam<br />Yaliana Mugi Rahayu|13’48”|2015|Broadcast SMAN 2 Purwokerto|SMAN 2 Purwokerto, Banyumas<br />Seorang remaja yang mengesahkan cara kotor untuk meraih kemenangan yang akhirnya remaja tersebut mendapat balasan atas perbuatanya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />2. A Box of Life<br />Anindika Fahrizal E.|10’56”|2015|Broadcast SMAN 2 Purwokerto|SMAN 2 Purwokerto, Banyumas<br />Menceritakan kehidupan remaja yang kecanduan Gadget dan menutup sosialisasi dg lingkungan sekitar. Pada akhirnya ia sadar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />3. Gedeg – Gedeg<br />Maulidah Nur Cahyani|15’00”|2014|Semut Ireng|SMAN 1 Bawang, Banjarnegara<br />Menceritakan tentang seorang anak yang menginginkan sesuatu dan berusaha mendapatkannya tetapi dengan cara tidak baik</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />4. Malu Bertanya Ya Jalan – Jalan<br />Cornella Chandra Ayuthaya|06’55”|2014|One Production|SMKN 2 Bawang, Banjarnegara<br />Rian harus berjuang mencari rumah temanya hanya berbekal selembar foto rumah temanya. Namun kesialan dan kejadian menimpa Rian dalam perjuanganya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />5. LIE<br />Cornella Chandra Ayuthaya|06’55”|2015|Five Arts|SMKN 2 Bawang<br />Sebuah kebohongan yang menimbulkan tragedi berantai kasus pembunuhan, hingga harus menuduh seorang psikopat sebagai pelaku utamanya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />6. Coblosan<br />Putra Sanjaya|08’57”|2015|Kenari Production|SMKN 1 Kutasari, Purbalingga<br />Somad dan Kadir adalah pendukung setia calon kades muda yang akan membawa perubahan. Namun, kedua petani itu terus dibayang-bayangi Pono, tim sukses calon kades incumbent dengan uang sogokan. Apapun alasannya, Somad tidak mau mengkhianati kesetiaannya pada calon kades muda. Sementara Kadir, ragu menolak amplop dengan pemikiran bila sudah di bilik suara, tak ada seorang pun tahu pilihannya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />7. Gadget<br />Dwi Awal Mulyawan|11’28”|2014|Bz Film|SMKN 2 Bawang, Banjarnegara<br />Sekelompok anak di desa yang masih memainkan permainan tradisional mereka dengan bahagia dan keceriaan hingga suatu hari datang anak dari kota yang membawa Gadget</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />8. Intel – Intelan<br />Afra Putri Shofura|09’05”|2015|Brankas Film|SMAN 2 Purbalingga<br />Guntur digambarkan sebagai anak yang malas sekolah, namun ia rajin membantu orang tuanya. Terbukti, ketika bapaknya menyuruh Guntur membelikan perangkat komputer yang rusak, ia langsung mengiyakan. Meskipun apa yang dibutuhkan bapaknya, berbeda dengan yang dihadirkan Guntur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />9. Gugat Pegat<br />Laurelita Gita Prischa Maharani|10’15”|2015|Sabuk Cinema|SMAN 1 Bukateja, Purbalingga<br />Istri bekerja, sementara suami pengangguran, menjadi sebab utama retaknya sebuah rumah tangga, disamping sebab-sebab lain yang semakin memperkeruh suasana. Film ini mengangkat fenomena gugat cerai yang banyak terjadi di Purbalingga</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />10. Skandal Arit<br />Monica Sri Wulandari|04’51”|2015|Smega Movie|SMKN 1 Purbalingga<br />Sanrikin kekeh bahwa Sumirah lah si pencuri sabit miliknya, sementara Sumirah tidak pernah merasa bersentuhan dengan salah satu senjata petani milik Sanrikin itu. Perang mulut dua petani pun tak terhindarkan. Dimana sebenarnya sabit Sanrikin?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />11. Sumbangan Dablongan<br />Mutiara Sakinah|11’00”|2015|Garlis Sinema|SMAN 1 Kemangkon<br />Surya seorang pengangguran bertemu dengan teman lamanya, Haryono. Haryono mengajak Surya bekerja meminta sumbangan karena pandai merayu dalam sepekan Surya mendapatkan hasil yang banyak. Haryono merasa iri kemudian menyuruh Surya datang ke sebuah yang sebenarnya adalah Yayasan aslinya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />12. Ali – Ali Setan<br />Putri Purnama|05’45”|2015|Kafiana Production|SMK YPLP Perwira Purbalingga<br />Setelah Bupati Purbalingga mewajibkan para PNS di Purbalingga mengenakan cincin dari kerajinan batu akik. Irman, siswa sekolah dasar yang duduk dibangku kelas v, turut terkena akik sindrom. Masalah ini menimbulkan perselisihan hingga berkelahi dengan Reza, teman sekelasnya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />13. Begal Watu<br />Dinda Gita Rosita|08’52”|2015|Gerilya Pak Dirman Film|SMAN 1 Rembang, Purbalingga<br />Indra, pemuda desa pengangguran, sejak booming batu akik, mendadak sibuk sebagai pemburu batu yang rakus. Hingga ia tidak mempedulikan kelestarian alam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />14. Ayam<br />Yola Safira|14’14”|2015|Gunung Slamet Film|SMAN 1 Bobotsari, Purbalingga<br />Tangguh dan Prio ingin membeli ayam untuk tarung ayam. Mereka mengorupsi hasil sumbangan yang diajari oleh Resa. Tetapi akhirnya Tangguh dan Rio dihukum karena Korupsi<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><strong>Data Film Masuk Festival Film Purbalingga 2015 Kategori Dokumenter SMA/SMK</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />1. Gilar – Gilar<br />Cornella Chandra Ayuthaya|07’45”|2014|B2 Film|SMKN 2 Bawang, Banjarnegara<br />Film Dokumenter yang mengupas arti gilar-gilar yang sesungguhnya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />2. Duka Si Jemblung<br />Cornella Chandra Ayuthaya|14’57”|2015|B2 Film|SMKN 2 Bawang, Banjarnegara<br />Dokumentasi Penggambaran situasi duka pada tragedi bencana alam tanah longsor di dusun Jemblung</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />3. Desing Banjarkulon<br />Albar Annas Muzaqil|14’57”|2014|Multimedia SMKN 1 Bawang|SMKN 1 Bawang, Banjarnegara<br />Menceritakan kehidupan para pengrajin alumunium di Banjarkulon</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />4. Korban Bendung Menganti<br />Nur Hidayatul Fitria|19’06”|2015|Sangkanparan| SMK Muhamadiyah Majenang, Cilacap<br />Menceritakan tentang penderitaan warga desa Tarisi yang selama berpuluh tahun desanya tergenang air bendung menganti. Hingga saat ini banyak warga kehilangan pekerjaan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />5. Penggali Pasir<br />Novian|15’00”|2015|Negeri Awan Cinemart|SMAN 1 Karangreja, Purbalingga<br />Miskun, salah satu kuli penambang pasir warga Desa Siaren, Kecamatan Karangreja, Purbalingga bekerja keras menghidupi keluarganya. Sementara istrinya, Mahini membuka warung di pinggir kawasan tambang untuk memenuhi kebutuhan lapar dan haus para kuli penambang pasir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />6. Tukang Tahu<br />Ahmad Rizal|15’00”|2015|Sabuk Cinema|SMAN 1 Bukateja, Purbalingga<br />Sebuah keluarga yang hidup dari membuat tahu. Dibantu anak kedua, Imam Sutrisno yang bertugas membuat tahu dan istri, Eniyatun yang menggoreng tahu. Sementara Ahmad Nurhadi sendiri, pagi hingga siang, berjualan berkeliling kampung, baru usai berkeliling menggantikan istrinya menggoreng tahu hingga malam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />7. Braen<br />Anastasia Tyas Dyah Utami|11’47”|2015|Gerilya Pak Dirman Film|SMAN 1 Rembang, Purbalingga<br />Braen, kesenian tradisi asli Desa Rajawana, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga mempunyai kesejarahan sangat kuno. Kesenian bernapaskan Islam ini dimainkan sekitar sembilan hingga 15 orang dengan salah satu sebagai Rubiyah yaitu penabuh braen (terbang berukuran besar). Sementara syarat menjadi Rubiyah merupakan keturunan dari Syeh Mahdum Kusen yang berkiprah sekitar abad-17. Kesenian ini mengalami kesulitan meregenerasi, terlebih yang berperan sebagai Rubiyah<br /><br /><br /><br /><strong>Data Film Masuk Festival Film Purbalingga Kompetisi SMP</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />1. Ngakaki Akik<br />Nanda Amoen Saputri|12’33”|2015|Gubuk Cipta Film|SMPN 1 Rembang, Purbalingga<br />Film ini menceritakan tentang seorang siswa yang dua kali tidak naik kelas karena kurang percaya diri dengan kemampuannya sampai akhirnya ada sahabatnyasewaktu SMP yang memberikan solusi dengan sebuah cincin batu akik</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />2. Sang Surya<br />Aqna Furqon al Farauki|10’00”|2014|M3 Production|MTS Mandiraja, Banjarnegara<br />Tobong bata merah menjadi satu-satunya harta bagi Surya dan Ibunya. Selain itu, almarhum bapak Surya juga meninggalkan utang yang tidak sedikit. Surya diharapkan menjadi andalan keluarga</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />3. Enake Sekolah Neng Desa<br />Akbar Rizki|07’48”|2015|Manusello|MTS Ma’arif NU 07 Selakambang, Purbalingga<br />Menceritakan enaknya sekolah di desa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />4. CEPET<br />Eko Junianto & Trismo Santoso|04’43”|2014|Sawah Arta Film|SMPN Satu Atap Karangmoncol, Purbalingga<br />Gunakan obat yang tepat dengan dosis yang pas!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />5. Sugeng Rawuh Pak Bupati<br />Eko Junianto & Trismo Santoso|15’00”|2014|Sawah Arta Film|SMPN Satu Atap Karangmoncol, Purbalingga<br />Karena akan kedatangan Bupati, Pak lurah menyuruh orang untuk menyemprot rumput yang menyebabkan kambing Sakhirin mati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />6. Kadal Lanang<br />Trismo Santoso|05’00”|2014|Masih Timur Film|SMPN Satu Atap Karangmoncol, Purbalingga<br />Beli obat ke apotik, jangan ke dukun!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />7. Sultan Sekolah Sukses UN<br />Tri Yunita Sari|19’11”|2015|Talibun 2|SMP Islam Al Azhar, Cilacap<br />Sultan diberi sebuah kalung oleh orang tuanya, tetapi kalung itu diberikan kepada gadis yang di sukainya. Padahal dibalik kalung itu terdapat nilai sejarah yang penting.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />8. Last Chapter<br />Aldiat Farhan&M Faradis Alfafan|24’24”|2015|SMP Islam Al Azhar Cilacap|SMP Islam Al Azhar Cilacap<br />5 orang sahabat yang persahabatanya retak karena ada anak baru yang mereka sukai.<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><strong>Data Film Masuk Festival Film Purbalingga 2015 Non Kompetisi Kategori Dokumenter</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />1. Goresan Canting Gemeksekti<br />Neni Rohayati|17’35”|2014|MB Proud<br />Kebumen ada Batik Tanuraksan, Batik Khas Kebumen</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />2. Pedas Manis Kehidupan<br />Novi Nurkhaeni|22’23”|2014|MB Proud<br />Merekam petani cabai dan gula jawa di Kebumen</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />3. Macan Kombas<br />Dwiantoso Ahmad Fathony|18’00”|2013|Nol Derajat Film<br />Kisah perjalanan pengamen jalanan dengan menggunakan kesenian tradisional. Selain untuk mencari nafkah, mereka membawa tujuan mulia yaitu melestarikan kesenian jaranan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />4. Ndolalak<br />Dian Maftukhatim|23’23”|2014|MB Proud<br />Ndolalak merupakan kesenian yang dibawa dari Purworejo ke Kebumen</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />5. Jenitri<br />Muslihan|15’57”|2014|MB Proud<br />Jenitri merupakan tumbuhan yang bijinya bisa bernilai puluhan juta rupiah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />6. Senandung Jamjaneng<br />Indah Riskiyani|15’32”|2014|MB Proud<br />Janengan merupakan keseniah yang hampir punah, Indah Riskiyani mencoba memfilmkanya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />7. Pejuang Kebersihan<br />Hanan Husniya|20’33”|2014|MB Proud<br />Kisah seorang pejuang kebersihan di Kebumen</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />8. Menonton Penonton<br />Ardi Wirda Irawan|21’00”|2014|Odefilm<br />Dokumenter mengenai penonton bayaran di acara Dahsyat. Sebuah usaha bertanya kembali makna muncul di Tv<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><strong>Data Film Masuk Festival Film Purbalingga 2015 Non Kompetisi Kategori Fiksi</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />1. Friend<br />Yandy Laurens|13’17”|2014|LAB Cinema dan Lotus Cinema<br />Joko dan Widodo adalah sepasang sahabat yang tinggal di desa.Joko senang sekali menembak ayam peliharaan Widodo. Setiap Joko menembak ayam Widodo, dia selalu membalas. dengan membakar rumahnya. Hubungan persahabatan yang aneh ini kemudian berubah ketika Widodo harus pindah ke kota bersama anak dan keluarganya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />2. Selangkah<br />Rheza Pramudita|05’00”|2015|Kamar Produksi<br />Muktar 23 tahun, adalah seorang pria bergelar Sarjana Pendidikan yang baru saja lulus dari salah satu universitas swasta di jakarta, ia mempunyai cita-cita sebagai seorang guru, namun saat ia baru saja memulai perjalanan untuk menjadi seorang guru ia langsung menemui berbagai macam permasalahan yang mengancam cita-citanya, hingga akhirnya ia dihadapkan pada tuntutan untuk menikah, memiliki rumah, serta kehidupan yang mapan dari ibunya, calon istri nya, juga mertua nya. Keadaan ini yang kemudian membuat ia bingung, Apakah Muktar harus mencari sebuah pekerjaan lain yang lebih menghasilkan uang, atau tetap menjadi guru karena itu adalah tujuan yang ia pilih dalam hidupnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />3. Timun <br />Jody Surendra|04’00”|2015|Kamar Produksi<br />Keegoisan Pria dalam sebuah Hubungan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />4. Nyebrang<br />Jody Surendra|20’00”|2013|Kamar Produksi<br />Dino seorang anak kecil yang takut menyebrang, ingin menolong nenek - nenek yang meminta tolong untuk menyebrang. Bisakah Dino menolong nenek-nenek itu ?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />5. El Clasico<br />Jody Surendra|11’20”|2012|Kamar Produksi<br />Dua Orang sahabat bertengkar karena beda pendapat</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />6. Gadis<br />Faizin|24’13”|2015|Teater Nun<br />Film ini menceritakan seorang perempuan bernama Gadis. Dimana suatu hari ia berencana untuk mengirimkan suatu karya dari bakat yang ia punyai yaitu Menulis Puisi pada Lomba Menulis Puisi Tingkat Nasional yang diadakan oleh sebuah forum, namun seketika itu ia merasa ragu untuk mengikutinya. Tapi dengan tegas seorang sahabatnya menampik kata-katanya. Ia yakin selama Gadis masih mempunyai semangat untuk bertempur mereka bisa berjuang untuk memenangkan perlombaan itu</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />7. Permen Rokok, Voucher Rias<br />Fauzi Nur Rohman|11’37”|2013|Anak Film Pondok<br />Bapak yang capek bekerja ingin merokok, tapi rokoknya habis. Maka bapak menyuruh ibu membeli rokok di warung, akan tetapi Ibu sedang asyik menonton Infotaiment.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />8. Topeng Monyet<br />Faizin|15’00”|2015|Teater Nun<br />Aliawati adalah anak semata wayang dari Suryadi yang kini berusia 17 tahun, anak yang penurut dan pantang menyerah. Suryadi menjadi tulang punggung keluarga sekaligus ibu rumah tangga semenjak ditinggal istrinya 10 tahun lalu. Dengan segala keterbatasan, Suryadi berusaha memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak semata wayangnya, Aliawati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />9. Reflection<br />Dwiantoso Ahmad Fathony|05’21”|2014|Nol Derajat Film<br />Seorang wanita yang mengalami depresi karena hubungan yang kurang harmonis dengan kekasihnya namun wanita itu sangat mencintainya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />10. Luna<br />Roufy Nasution|11’00”|2015|Mawar Putih Pictures<br />Luna yang sedang berada di danau meminta pertolongan kepada sesorang untuk mengantarkan Luna ke tempat di danau itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />11. 10 – 11<br />Tia Liztiawati|14’11”|2014|Tiga Gapura Production<br />Seorang siswa yang mempunyai nasionalisme di era modern. Banyak konflik dasar diantara siswa-soswa tentang makna nasionalisme, meskipun begitu di lokasi berbeda masa depanya tak menentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />12. Lengkungan Hati<br />Daniel Victory|07’05”|2015|Rotasi Hujan Film<br />Seorang pemuda yang ingin membantu seorang pengamen untuk mencari senyum yang menggambarkan hati</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />13. NAHAN<br />Ahmad Fazri|14’00”|2015|105 Film<br />Seorang pelajar yang sering merasakan mules di sekolah dan seringkali tidak beruntung dalam hal percintahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />14. Sepanjang Rokok<br />Markop Lerin|05’05”|2013|Bromolorogo<br />Saudara yang selalu berbagi akhirnya menemui sesuatu yang tidak bisa mereka nikmati bersama</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />15. Imaji Remaja 90an Selepas Fase Pubertas<br />Markop Lerin|02’23”|2014|Bromolorogo<br />Sherina mencari Sadam di tengah hutan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />16. Amar Pangeran<br />Rendy Diawangsa|12’28”|2014|Bromolorogo<br />Seorang Bapak dan anak laki-laki melakukan sebuah perjalanan. Ditengah perjalanan mereka berhenti karena sang bapak ingin shoat terlebih dahulu. Anak laki-laki keberatan dan terpaksa menuruti bapak</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />17. Masih (Ada)<br />Devita Nelasari|09’40”|2014|Semut Nakal<br />Gadis yang depresi karena ditinggal sang pacar, karena kecelakaan satu tahun yang lalu</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />18. MOTIF<br />Barko Sawunggaling|14’20”|2014|Bramolorogo<br />Desakan dari masalah yang dihadapi membuat gilang harus mencari solusi yang efektif</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />19. Goresan Arti<br />Ogy Prabu Santosa|07’36”|2014|Tangga Film<br />Kisah seorang gadis cilik yang sangat suka menggambar dan Ia dianiaya kakaknya, namun setelah melihat gambaran adiknya, kakaknya sadar</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />20. Wang Sinawang<br />Giras Basuwondo|33’17”|2014|Runing Pictures<br />Jamilah mendapatkan perlakuan tidak adil dari sebuah seleksi pengiriman penari ke luar negeri. Jamilah lantas mulai berkenalan dengan dunia artis. Disana dimulailah dengan sebuah dunia yang penuh jebakan. Jamilah harus memutuskan jalana, kemana dia harus melangkah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />21. Tak Kunjung Berangkat<br />Theo Maulana|09’00”|2014|Komunitas Penonton<br />Dua orang manusia bumi terlibat percakapan di sebuah pesawat luar angkasa selagi menunggu keberangkatan masing-masing saling menceritakan latar belakang dan alasan mereka hingga bisa bersama-sama dalam pesawat tersebut</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />22. Di Sekitar Televisi<br />Theo Maulana|10’00”|2014|Komunitas Penonton<br />Karena telah usah mengerjakan pekerjaan rumah, Mia tertidur di depan televisi yang sedang menyala. Di kamar yang sama, Tamah ibu Mia yang tak bisa berjalan sulit menuju lelap lantaran berisiknya suara televise</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />23. Doggy dan Kurungnya<br />Suwardi Aditya|07’38”|2015|Komunitas Penonton<br />Hubungan antara manusia dengan benda-benda di sekitarnya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />24. First Kiss<br />Hannan Zakyya|13’24”|2014|Main – Main Films<br />Kisah ciuman pertama yang mereka berdua sama-sama belum merasakan sebelumnya<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7553248060522017986.post-44738518171193959352015-04-25T23:17:00.000-07:002015-04-25T23:17:00.859-07:00Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVwY_1P1r6Ft_LN8rf_8CSlNfGaf8ACxvRbekBg46Fvz5wXbrlo5FtiGqRhuaIzG9Adttwcolta2XKdYAw_hzJkQVhm7nq8uXH6F6_k9gjtGc1XEDrrk-O22b4bEmsO8ct_quMGCn0Aw/s1600/Poster+Layar+Tanjleb.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVwY_1P1r6Ft_LN8rf_8CSlNfGaf8ACxvRbekBg46Fvz5wXbrlo5FtiGqRhuaIzG9Adttwcolta2XKdYAw_hzJkQVhm7nq8uXH6F6_k9gjtGc1XEDrrk-O22b4bEmsO8ct_quMGCn0Aw/s1600/Poster+Layar+Tanjleb.jpg" height="320" width="226" /></a></div>
<br /><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>FILM UTAMA</strong><br /> <br /><strong>MENONTON PENONTON</strong><br />Ardi Wirda Irawan<br />Dokumenter|21 menit|2014<br />Dokumenter mengenai penonton bayaran di acara Dahsyat. Sebuah usaha bertanya kembali makna muncul di Tv.<br /><br /><strong>LEMANTUN</strong><br />Wregas Bhanuteja<br />Fiksi|22 menit|2015<br />Dalam sebuah pertemuan keluarga kali ini, Ibu bermaksud untuk membagikan lima buah lemari kepada lima orang anaknya, sebagai sebuah warisan. Namun, lemari yang seharusnya menjadi anugerah ini, justru menjadi beban bagi Tri, anak ketiga. <br /> <br /> <strong>DIGDAYA ING BEBAYA</strong><br />BW Purba Negara<br />Dokumenter|16 menit|2015<br />Inilah kisah warga lereng Gunung Merapi yang menolak untuk direlokasi setelah meletusnya gunung tersebut.<br /><br /><strong>SITI </strong><br />Eddie Cahyono<br />Fiksi|95menit|2014 <br />Bercerita kehidupan satu hari seorang perempuan bernama Siti, 24 tahun. Siti adalah seorang ibu muda, yang harus mengurusi ibu mertuanya (Darmi); anaknya (Bagas); dan Suaminya (Bagus). Bagus mengalami kecelakaan saat melaut setahun yang lalu, mengakibatkan tubuhnya mengalami kelumpuhan. Kapal Bagus yang baru dibeli dengan uang pinjaman hilang di laut. Siti harus berjuang untuk menghidupi mereka dan membayar hutang pada pak Karyo. Disaat keadaan makin terjepit, Siti terpaksa bekerja siang dan malam. Pada siang hari Siti berjualan Peyek Jingking di Parangtritis. Malam hari Siti bekerja sambilan sebagai pemandu karaoke untuk menambah penghasilan. Bekerja sebagai pemandu karaoke membuat Bagus tidak suka pada Siti dan membuatnya tidak mau bicara lagi dengan Siti. Keadaan ini membuat Siti frustasi. Gatot, seorang polisi yang dikenal Siti di tempat karaoke menyukai Siti dan ingin menikahinya. Gatot meminta Siti untuk meninggalkan suaminya. Siti dalam kebimbangan. Tekanan hidup membuat Siti harus memilih.<br /><span style="font-size: small;"><em>*9th Jogja-Netpac Asian Film Festival<br />*Best Performance 44th Singapore International Film Festival<br />*44th International Film Festival Rotterdam<br />*Film, Musik, Makan 2015, Goethe Haus Jakarta<br />*Indonesian Film Festival 2015, Melbourne, Australia<br />*Indomania, Netherlands, 2015<br />*Far East Film Festival, Udine, Italy,2015</em></span><em><br /></em></div>
Unknownnoreply@blogger.com