Film pendek "Gugat Pegat" sutradara Laurelita Gita Prischa Maharani produksi Sabuk Cinema SMA Bukateja Purbalingga menyabet Kategori Film Fiksi SMA Terbaik se-Banyumas Raya di ajang Festival Film Purbalingga (FFP) 2015.
Malam penganugerahan ajang tahunan yang digelar Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga selama sebulan sejak 2 hingga 30 Mei 2015 ini berlangsung pada Sabtu malam, 30 Mei 2015 di aula Hotel Kencana Purbalingga.
"Sejak keberadaan karya film di sekolah kami pada tahun 2012, baru di FFP tahun ini berhasil menyabet yang terbaik. Ya, senang dan bangga, berhasil meneruskan perjuangan kakak-kakak kelas," tutur Laurelita.
Malam penganugerahan ajang tahunan yang digelar Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga selama sebulan sejak 2 hingga 30 Mei 2015 ini berlangsung pada Sabtu malam, 30 Mei 2015 di aula Hotel Kencana Purbalingga.
"Sejak keberadaan karya film di sekolah kami pada tahun 2012, baru di FFP tahun ini berhasil menyabet yang terbaik. Ya, senang dan bangga, berhasil meneruskan perjuangan kakak-kakak kelas," tutur Laurelita.
Film pendek berdurasi 10 menit ini berkisah tentang sebuah keluarga yang istrinya bekerja, sementara suami pengangguran. Hal ini menjadi sebab utama retaknya sebuah rumah tangga, disamping sebab-sebab lain yang semakin memperkeruh suasana. Film ini mengangkat fenomena gugat cerai yang banyak terjadi di Purbalingga.
Menurut salah satu juri fiksi, Tri Asiati, film "Gugat Pegat" mampu mengangkat fenomena sosial yang dilatarbelakangi kesenjangan materi antara suami-istri. "Secara teknis garapan, anak-anak mampu mengungkapkan secara lugas dan sederhana namun tetap terkesan istimewa," jelas staf pengajar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jenderal Soedirman ini.
Pada Kategori Dokumenter SMA Terbaik, diraih film "Korban Bendungan Menganti" sutradara Nur Hidayatul Fitria produksi Dangerous Production SMK Muhammadiyah Majenang, Cilacap.
Sementara pada Kategori Fiksi SMP Terbaik, film "Sugeng Rawuh Pak Bupati" sutradara Eko Junianto dan Trismo Santoso produksi Sawah Arta Film SMPN 4 Satu Atap Karangmoncol, Purbalingga mampu mengungguli film-film lain.
Penghargaan lain, yaitu Kategori Film Fiksi SMA Favorit Penonton yang diraih "Coblosan" sutradara Putra Sanjaya produksi Kenari Production SMK Kutasari, Purbalingga dan Kategori Dokumenter SMA Favorit Penonton yaitu "Keluarga Pengrajin Tahu" sutradara Ahmad Rizal produksi Sabuk Cinema SMA Bukateja, Purbalingga.
Direktur FFP Bowo Leksono mengatakan, selain penghargaan kepada film-film pelajar Banyumas Raya yang memang menjadi program utama, ada satu penghargaan yaitu Lintang Kemukus sejak FFP 2012. "Penghargaan Lintang Kemukus kali ini diberikan kepada IBu Solikhah, seorang pelestari kesenian Braen asal Desa Rajawana, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga," katanya.
Lintang Kemukus adalah penghargaan yang diberikan kepada individu maupun kelompok secara nyata berkontribusi atas kesenian dan kebudayaan tradisi di Banyumas Raya dalam berbagai aktivitasnya. Penghargaan ini sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi mereka.