SlideShow

oke
0

JADWAL HALL HOTEL KENCANA & TAMAN USMAN JANATIN FESTIVAL FILM PURBALINGGA 2012

JADWAL 23-26 MEI 2012
HALL HOTEL KENCANA & TAMAN KOTA USMAN JANATIN PURBALINGGA
FESTIVAL FILM PURBALINGGA 2012

Hall Hotel Kencana Jl. Pujowiyoto 1A Purbalingga
Rabu, 23 Mei 2012
10.00 – 11.00                     Program Film Non Kompetisi
14.00 – 15.00                     Program Kompetisi Fiksi SMA 1
16.00 – 17.00                     Program Kompetisi Fiksi SMP
19.30 – 20.30                     Program Kompetisi SMA 2

Kamis, 24 Mei 2012
10.00 – 11.00                     Program Film Anak
14.00 – 15.00                     Program Kado Buat Kota Tercinta “Bupati (Tak Pernah) Ingkar Janji”
16.00 – 17.00                     Program Kompetisi Dokumenter
19.30 – 20.30                     Program Kompetisi SMP                              

Jumat, 25 Mei 2012
14.00 – 15.00                    Program Kompetisi SMA 2
16.00 – 17.00                    Program Kompetisi Dokumenter
19.30 – 20.30                    Program Kompetisi SMA 1

Taman Kota Usman Janatin Purbalingga
Sabtu, 26 Mei 2012
19.00 – 23.00                    Malam Penganugerahan

KOMPETISI SMA 1
Pengin Sarung Anyar
Hernaedy Sidharta|Fiksi|09’50”| SMK Dr. Soetomo Cilacap
Karenasarungnyabolong, maka Arif memberanikan diri untuk meminta sarung kepada ibunya. Namun ibunya belum memiliki uang dengan alasan ayahnya belum pulang kerja. Suatu hari Arif menemukan sarung di belakang mushola, betapa senangnya ia menemukan sarung tersebut.

Cita-Citaku
Arief Prasetyo|Fiksi|08’32”|SMK Dr. Soetomo Cilacap
Redi adalah seorang anak yang hidup di keluarga kurang mampu namun ia memiliki ambisi besar untuk menjadi seorang sutradara.

Lima Sekawan
Nigita Wiki Saputra|Fiksi|07’11”|SMK N 1 Purbalingga
Di sebuah kamar, lima sahabat berdebat serius. Masing-masing mengungkapkan profesi yang dipilih. Namun bayangan visual yang muncul, bukanlah seperti yang diharapkan. Pengkhianatan pada profesilah yang tergambar jelas.

Jono Berlari
Astia Nur Astuti|Fiksi|09’20”|SMA N 1 Bukateja, Purbalingga
Untuk menjadikan sepatunya hitam, Jono yang bercita-cita menjadi atlet lari mengoleskan langes penggorengan. Sari yang sangat perhatian terhadap Jono merayunya mengikuti lomba lari. Demi Sari, Jono memenangkan lomba lari. Demi Sari pula, Jono rela hadiah lomba diserahkan pada Sari untuk biaya berobat ibunya.

Pulpen
Siti Barokah|Fiksi|10’00”|SMA N 1 Bobotsari
Kisah seorang anak yang berusaha menjaga pulpennya agar tidak hilang.

Mentari di Sambirata
Astri Rakhma Adisty|Fiksi|11’34”|SMA N 1 Rembang, Purbalingga
Martini berusaha bertahan hidup dari membuat gerabah. Sementara Wartono, kekasih Martini, dengan mantap berpamitan ke Jakarta. Bagi Martini, bertahan di desa bukan sekedar sebagai pelestari budaya. Ia sadar untuk sampai ke ranah itu tidaklah mudah.

KOMPETISI SMA 2
Test IQ
Afrizal Annas|Fiksi|08’02”|SMK Dr. SoetomoCilacap
Bowo adalah ayahnya Asep. Jadi Bowo adalah .... dari ayahnya Asep. Coba jawab pertanyaan tersebut! Kalau pengen tahu tonton dulu filmnya.

Kondom
Mira Setiani|Fiksi|05’10”|SMK Dr. SoetomoCilacap
Obrolan sepasang kekasih (Jembar& Yusuf) didengar oleh ibunya. Obrolan tersebut membuat ibunya marah. Lalu ibu melaporkan hal ini kepada Pak Haji (Ayah Yusuf). Kisah kesalahpahaman yang lucu.

Bukan Bangku Sekolah
Winda Novia Wardani|Fiksi|10’27”|SMA N 1 Kutasari, Purbalingga
Rohdan Tum baru menamatkan sekolah dasar. Mereka mempunyai keinginan berbeda. Roh ingin melanjutkan sekolah, sementara Tum ingin bekerja. Keadaan ekonomi membawa kedua remaja ini berkubang di dunia kerja sebagai buruh bulu mata palsu. Pada akhirnya, pilihan apapun menjadikan mereka serba salah.

Muhammad Cristian
Ridho Agung Nugroho|Fiksi|10’41”|SMA N 2 Purbalingga
Berkat pertolongan seorang pastur, Ali Muhammad bersekolah di sebuah sekolah Katolik. Dari sinilah awal persahabatan Ali danCristian. Dalam perjalanan kisahnya, kedua remaja ini berkutat pada kisah pencarian Tuhan. Siapa sejatinya Tuhan mereka, menjadi rentetan kisah pencarian yang terkadang berbenturan.

Bukan Haji Biasa
Dinka Puspa Dewi|Fiksi|10'00"|SMA 1 MuhammadiyahPurbalingga
Timah, perempuan yang senyatanya sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT), menginginkan tidak selamanya menjadi beban orang lain apalagi negara. Perempuan sebatang kara ini merelakan sebagian besar hartanya untuk membeli kambing kurban.

Rebutan WC
Pember Diono|Fiksi|02’31”|SMK Dr. SoetomoCilacap
WC umum memang bisa menjadi sebuah masalah yang rumit, bahkan bagi seorang mahasiswa dan pengangguran.

KOMPETISI SMP
Oleh- Oleh Jakarta
Yasin Hidayat|Fiksi|07’07”|SMP N 4 Satu Atap Karangmoncol, Purbalingga
Eko mencuri sesuatu dari tas kakaknya yang baru pulang dari Jakarta. Saat itulah awal masalah terjadi.

Duite Ninine
Renja Fristiany|Fiksi|31’09”|SMP N 3 Gumelar Banyumas
Kisah seorang nenek yang berusaha menjaga uang yang dimilikinya.

Musuh Jadi Sahabat
Hesti Suciati|Fiksi|07’30”| SMP N 3 Gumelar Banyumas
Ibarat pepatah “100 teman terlalu sedikti, 1 musuh terlalu banyak”, jadi buat apa kita bermusuhan, mari kita bersahabat.

Langka Receh
Miftakhatun & Eka Susilawati|Fiksi|05’05”|SMP N 4 Satu Atap Karangmoncol, Purbalingga
Perilaku tidak jujur pedagang di sekitar kita.

Hanacaraka
Yasin Hidayat|Fiksi|05’55”|SMP N 4 Satu Atap Karangmoncol, Purbalingga
Aksara Jawa kini banyak dilupakan orang Jawa sendiri.

KOMPETISI DOKUMENTER
Peristirahatan Petinggi Banyumas Tempo Doeloe
Nur M. Iskandar|Dokumenter|09’55”|SMK N 3 Banyumas
Desa Dawuhan adalah tempat dimana Raden Joko Kahiman bermukim. Raden Joko Kahiman adalah Putra dari Raden Harto Banyaksosro, Adipati Pasir Luhur yang sejak kecil diasuh dan diambil anak angkat oleh Kyai dan Nyai Mranggi Semoe.

Tetep Melung-Melung
Wildan Salami|Dokumenter|09’45”|SMK N 3 Banyumas
Calung masih tetap eksis di era modern ini. Para seniman calung Banyumasan berani bersaing dengan alat-alat musik modern seperti saat ini, namun sayangnya gairah seniman calung tidak dibarengi dengan kaum pemuda yang malah semakin menjauh dari musik tradisional.

Ada Batik di Sekolah Kami
Deva Nur Latifah Isnaeni|Dokumenter|05’00”|SMP N 2 Susukan, Banjarnegara.
Kami punya cara untuk mencintai Indonesia. Tidak hanya bangga memakai batik, tapi juga bangga membuatnya.

Bangku Untuk Remaja
Dwi Astuti|Dokumenter|07’58”|SMA N 1 Kutasari
Remaja putus sekolah yang bekerja di plasma bulu mata. Mereka tidak melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi. Orang tua mereka hanya bisa pasrah.

Sebongkah Asa di Sambirata     
Heri Avandi|Dokumenter|13’13”|SMA N 1 Rembang, Purbalingga
Kerajinan gerabah yang telah menjadi identitas Desa Sambirata sejak dahulu, kini terancam hilang karena generasi muda lebih memilih ke Jakarta dibandingkan meneruskan tradisi leluhur mereka.

Samar- Samar Tercemar
Ii Harnenis l Dokumenter l 07’00” l SMA N 2 Purbalingga
Slogan “Pro Investasi” di Purbalingga berakibat dengan banyaknya muncul pabrik di kota kecil ini. Tapi perkembangan ini tidak diimbangi dengan pengelolaan limbah pabrik yang terbuang. Dan masyarakat sekitarlah yang menanggung dampak kebijakan pemerintah ini.

PROGRAM FILM ANAK
Pulihkan Indonesia
Walhi l Animasi l 04’00” l 2010
Film animasi stop motion yang bercerita kepada kita mengenai kerusakan lingkungan yang kita sebabkan. Film ini mengajak kita berbenah diri atas apa yang telah kita lakukan kepada Indonesia.

Langka Receh
Miftakhatun & Eka Susilawati|Fiksi|05’05”|SMP N 4 Satu Atap Karangmoncol, Purbalingga
Perilaku tidak jujur pedagang di sekitar kita.

Say Hello To Yellow
B.W. Purba Negara l Lima Enam Film l Fiksi l 20’00” l 2011
Sebuah benda kecil berwarna kuning membuat seorang anak terjebak dalam ilusi dan kepura-puraan. Perangkat yang seharusnya berfungsi untuk mendekatkan yang jauh justru berbalik menjadi menjauhkan yang dekat. Sebuah potret lugu atas modernitas yang angkuh dan gagap.

Rebutan WC
Pember Diono|Fiksi|02’31”|SMK Dr.SoetomoCilacap
WC umum memang bisa menjadi sebuah masalah yang rumit, bahkan bagi seorang mahasiswa dan pengangguran.

PROGRAM NON KOMPETISI
Kelalenan
Ade Ragil Permana l Adhe Kartun Production l Fiksi l 08’09” l 2011
Bagas adalah seorang siswa yang pelupa. Suatu hari ia pergi sekolah membawa sepeda. Namun ia lupa membawa sepedanya. Berniat ditemani kakek, akhirnya sang kakek juga tertinggal.

Buruh Tukang Becak
Supriyadi/Nisti Ramdani|Dokumenter|15’00”|Sevgra Picture Indie Documentary
Susahnya mendapatkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat berpendidikan rendah di Kota Batik Pekalongan, membuat Mukhlish, Beni, Temon dan kawan-kawan, terpaksa menjadi "Buruh Pendorong Tukang Becak” di tanjakan jembatan Hayam Wuruk.

Midnight Cell
Samanta Limbrada|Fiksi|20’00”|Cahya dalam gelap
Dua cerita tentang cinta yang sudah kadaluarsa dengan setting yang sama. Sebuah adaptasi bebas dari sebuah film Hongkong berjudul Chungkins Express.

PROGRAM KADO BUAT KOTA TERCINTA
Bupati (Tak Pernah) Ingkar Janji
Bowo Leksono l Cinema Lovers Community l Dokumenter l 45’00” l 2011
Lebih dari setahun usia pasangan Bupati dan Wakil Bupati Heru-Kento. Masih terngiang jelas janji-janji manis mereka yang kini bercokol di pendapa. Dan bukan tidak mungkin janji-janji itu teringkari.

0

Digelar Sebulan



Festival Film Purbalingga adalah program festival tahunan Cinema Lovers Community (CLC) yang ditujukan untuk membangun kultur baru menonton film bagi masyarakat Purbalingga dan Banyumas Raya pada umumnya, serta sebagai ruang laboratorium pendidikan dengan film sebagai media penyampai.

Festival Film Purbalingga (FFP) yang ada sejak 2007 ini menyuguhkan sekumpulan film pendek dan panjang dalam kemasan program Layar Tanjleb (tancap), Kompetisi Pelajar Banyumas Raya, Non-Kompetisi untuk Nasional, dan Program Khusus.

Seperti tahun lalu, festival ini hendak digelar selama sebulan mulai 28 April hingga 26 Mei 2012. Program unggulan yang ditawarkan berupa Layar Tanjleb keliling desa di wilayah Banyumas Raya (Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, dan Banyumas).

Ada 18 desa di wilayah Banyumas Raya yang akan disambangi. Dua desa di Banjarnegara, tiga desa di Banyumas, dua desa di Cilacap, dan 11 desa di Purbalingga. Untuk pembukaan festival akan dipusatkan di Gerumbul Sambirata, Desa Wanogara Kulon, Kecamatan Rembang, Purbalingga pada 28-29 April 2012 dengan beragam kegiatan. Pembukaan festival akan dilakukan oleh Kepala Desa Wanogara Kulon.

Direktur Festival Film Purbalingga Bowo Leksono memaparkan Program Layar Tanjleb ini merupakan pemutaran film dengan media layar tancap di suatu area yang mengundang publik luas untuk berpartisipasi. “Materi film yang hendak diputar adalah kompilasi film pendek dan film panjang atau film bioskop,” katanya saat konferensi pers di café Pedangan Purbalingga.

Kampanye film pendek pada masyarakat, terutama yang berada di pelosok, menurut Bowo, cukup efektif melalui pergelaran layar tanjleb. “Kenyataan ini memantapkan kami di festival tahun ini rangkaian roadshow kembali digelar. Keterlibatan masyarakat dari kalangan pemuda dimana layar dibentangkan menjadi penting mengantarkan tontonan alternatif ini,” tuturnya.

Program Kompetisi masih menjadi program utama dalam menggairahkan dan memajukan para pembuat film pendek pelajar se-Banyumas Raya dengan kategori fiksi dan dokumenter. Bahkan tahun ini diperluas tidak hanya bagi pelajar setingkat SMA tapi juga SMP.

Ada 33 film pelajar se-Banyumas Raya untuk Program Kompetisi yang masuk ke meja penyelenggara. Dengan perincian 27 film fiksi dan 6 film dokumenter. Film-film tersebut sedang melewati kurasi Dewan Program sebelum digodog oleh Dewan Juri.

Dewan Juri akan memilih satu film terbaik kategori fiksi dan dokumenter dan dimungkinkan muncul Special Mention (film pilihan dewan juri) baik fiksi maupun dokumenter.

Pada Program Non-Kompetisi, festival yang memasuki tahun keenam ini menerima materi film pendek kategori umum dari berbagai penjuru Nusantara. Program ini akan mengkurasi film-film yang masuk dan juga mengundang film-film milik komunitas atau individu untuk turut menyemarakkan festival.

Sekitar 15 film pendek undangan dan beberapa film panjang atau bioskop akan melengkapi pemutaran program layar tanjleb dan non-kompetisi. Keseluruhan ada sekitar 50 materi film yang menghiasi Festival Film Purbalingga 2012.

Ditambah beberapa program khusus seperti pentas seni, presentasi, diskusi, pameran, dan sebagainya yang merupakan satu rangkaian utuh Festival Film Purbalingga 2012. Harapannya Festival Film Purbalingga ini akan terus berlanjut dimasa-masa mendatang.
0

Jadwal Festival Film Purbalingga 2012

JADWAL FESTIVAL FILM PURBALINGGA
28 APRIL – 26 MEI 2012

PEMBUKAAN Layar Tanjleb
28 April 2012 Grumbul Sambirata, Desa Wanogara Kulon, Rembang, Purbalingga

Layar Tanjleb di BANJARNEGARA
30 April 2012 Pelataran SMK Darunnajah Banjarmangu
1 Mei 2012 Desa Kaliurip, Madukara

Layar Tanjleb di BANYUMAS
3 Mei 2012 Desa Kramat, Kembaran
4 Mei 2012 Desa Kedungrandu, Patikraja
5 Mei 2012 Pelataran SMP Negeri 3 Satuatap Gumelar

Layar Tanjleb di CILACAP
7 Mei 2012 Desa Kroya, Kroya
8 Mei 2012 Desa Mertasinga, Cilacap Utara

Layar Tanjleb di PURBALINGGA
10 Mei 2012 Desa Gunungwuled, Rembang
11 Mei 2012 Desa Losari, Rembang
12 Mei 2012 Desa Kradenan, Mrebet
13 Mei 2012 Desa Rajawana, Karangmoncol
14 Mei 2012 Grumbul Mindik, Desa Gandasuli, Bobotsari
16 Mei 2012 Desa Tunjungmuli, Karangmoncol
18 Mei 2012 Grumbul Bukung, Desa Bumisari, Bojongsari
19 Mei 2012 Desa Cendana, Kutasari
20 Mei 2012 Desa Cipawon, Bukateja

KOMPETISI PELAJAR & NON-KOMPETISI
23 – 25 Mei 2012 Aula Hotel Kencana Purbalingga

MALAM PENGANUGERAHAN
26 Mei 2012 Taman Kota Usman Janatin Purbalingga

GRATIS !
0

Calling Entri Festival Film Purbalingga 2012

Kompetisi Fiksi

1. Ngimpi Awan – Awan
Edvan Haen Sinestra|Fiksi|12’00”|SMA N 1 Jeruklegi Cilacap
Seorang ibu rumah tangga kesal suaminya menganggur. Ada keinginan untuk selingkuh.

2. Rebutan WC
Pember Diono|Fiksi|02’31”|SMK Dr.Soetomo Cilacap
WC umum memang bisa menjadi sebuah masalah yang rumit, bahkan bagi seorang mahasiswa dan penganguran

3. Test IQ
Afrizal Annas|Fiksi|08’02”|SMK Dr. Soetomo Cilacap
Bowo adalah ayahnya Asep. Jadi Bowo adalah .... dari ayahnya Asep. Coba jawab pertanyaan tersebut! Kalau pengen tahu tonton dulu filmnya..

4. Pengin Sarung Anyar
Hernaedy Sidharta|Fiksi|09’50”| SMK Dr. Soetomo Cilacap
Karena sarungnya bolong, maka Arif memberanikan diri untuk meminta sarung kepada ibunya. Namun ibunya belum memiliki uang dengan alasan ayahnya belum pulang kerja. Suatu hari Arif menemukan sarung di belakang mushola, betapa senangnya ia menemukan sarung tersebut

5. Kondom
Mira Setiani|Fiksi|05’10”|SMK Dr. Soetomo Cilacap
Obrolan sepasang kekasih ( Jembar & Yusuf) di dengar oleh ibunya. Obrolan tersebut membuat ibunya marah. Lalu ibu melaporkan hal ini kepada Pak Haji ( Ayah Yusup). Kisah kesalahpahaman yang lucu

6. Cita – Citaku
Arief Prasetyo|Fiksi|08’32”|SMK Dr. Soetomo Cilacap
Redi adalah seorang anak yang hidup di keluarga kurang mampu namun ia memiliki ambisi besar untuk menjadi seorang sutradara

7. Duite Ninine
Renja Fristiany|Fiksi|31’09”|SMP N 3 Gumelar Banyumas
Kisah seorang nenek yang berusaha menjaga uang yang dimilikinya

8. Friend or Enemy
Eka Septianingsih|Fiksi|09’24”|SMP N 3 Gumelar Banyumas
Ada banyak alasan bagi kita untuk memulai persahabatan

9. Indahnya Persahabatan
Yudi|Fiksi|11’17”|SMP N 3 Gumelar Banyumas
Masa – masa bersama sahabat memang selalu menjadi momen yang menyenangkan

10. Musuh Jadi Sahabat
Hesti Suciati|Fiksi|07’30”| SMP N 3 Gumelar Banyumas
Ibarat pepatah “100 teman terlalu sedikti, 1 musuh terlalu banyak”, jadi buat apa kita bermusuhan,mari kita bersahabat.

11. Karepe Nyong
Radhitya Aji|Fiksi|11’00”|SMK Taman Siswa Banjarnegara
Merajalelanya money politic membuat Pak Paijan bimbang untuk menentukan siapa pemimpin yang layak untuk dipilih. Siapakah pemimpin yang akan dipilih Pak Paijan selanjutnya?

12. Nembung Disit
Adrik Zulfi Aghni|Fiksi|15’00”|MAN Purbalingga
Tiga orang pelajar karena dorongan rasa haus dan iseng, dalam perjalanan pulang dari sekolah memetik kelapa milik tetangga setelah mendapat penjelasan dari guru  Fiqih tentang hukum mencuri, ketiganya insaf dan bertobat

13. Cinta Remaja
Alfiatun Nur Alfifah|Fiksi|07’59”|SMK N 3 Banyumas
Ryan adalah seorang anak punk yang mempunyai pacar, namun pacar yang ia sayang telah menyia - nyiakan Ryan, karena cewek itu lebih memilih sahabat Ryan. Karena kecewa Ryan pun meninggalkan Yasmin yang telah menghianatinya

14. Expired
Fildha Hani Lakshita|Fiksi|12’17”|SMK N 3 Banyumas
Film ini adalah post script dari film "Burger Bacem" tentang penyesalan seorang cowok yang baru bisa mengungkapkan perasaanya kepada seorang cewek setelah cewek tersebut meninggal

15. Save the Earth
Eko Purbohartowo|Fiksi|06’30”|SMK N 3 Banyumas
Bercerita tentang global warming dan efeknya

16. Mentari di Sambirata
Astri Rakhma Adisty|Fiksi|11’34”|SMA N 1 Rembang, Purbalingga
Martini berusaha bertahan hidup dari membuat gerabah. Sementara Wartono, kekasih Martini, dengan mantap berpamitan ke Jakarta. Bagi Martini, bertahan di desa bukan sekedar sebagai pelestari budaya. Ia sadar untuk sampai ke ranah itu tidaklah mudah.
                                                                  
17. Lima Sekawan
Nigita Wiki Saputra|Fiksi|07’11”|SMK N 1 Purbalingga
Di sebuah kamar, lima sahabat berdebat serius. Masing-masing mengungkapkan profesi yang dipilih. Namun bayangan visual yang muncul, bukanlah seperti yang diharapkan. Pengkhianatan pada profesi lah yang tergambar jelas.

18. Bukan Bangku Sekolah
Winda Novia Wardani|Fiksi|10’27”|SMA N 1 Kutasari, Purbalingga
Roh dan Tum baru menamatkan sekolah dasar. Mereka mempunyai keinginan berbeda. Roh ingin melanjutkan sekolah, sementara Tum ingin bekerja. Keadaan ekonomi membawa kedua remaja ini berkubang di dunia kerja sebagai buruh bulu mata palsu. Pada akhirnya, pilihan apapun menjadikan mereka serba salah.

19. Jono Berlari
Astia Nur Astuti|Fiksi|09’20”|SMA N 1 Bukateja, Purbalingga
Untuk menjadikan sepatunya hitam, Jono yang bercita-cita menjadi atlet lari mengoleskan langes penggorengan. Sari yang sangat perhatian terhadap Jono merayunya mengikuti lomba lari. Demi Sari, Jono memenangkan lomba lari. Demi Sari pula, Jono rela hadiah lomba diserahkan pada Sari untuk biaya berobat ibunya.

20.Muhammad Cristian
Ridho Agung Nugroho|Fiksi|10’41”|SMA N 2 Purbalingga
Berkat pertolongan seorang pastur, Ali Muhammad bersekolah di sebuah sekolah Katolik. Dari sinilah awal persahabatan Ali dan Cristian. Dalam perjalanan kisahnya, kedua remaja ini berkutat pada kisah pencarian Tuhan. Siapa sejatinya Tuhan mereka, menjadi rentetan kisah pencarian yang terkadang berbenturan.

21. Complicated Day
Denny Noor Fauzi|Fiksi|08’22”|SMA N 2 Purwokerto, Banyumas
Imam, adalah seorang anak laki-laki yang harus bersusah payah untuk mendapatkan secangkir kopi untuk bapaknya.

22. Langka Receh
Miftakhatun & Eka Susilawati|Fiksi|05’05”|SMP N 4 Satu Atap Karangmoncol, Purbalingga
Perilaku tidak jujur pedagang di sekitar kita

23. Oleh – Oleh Jakarta
Yasin Hidayat|Fiksi|07’07”|SMP N 4 Satu atap Karangmoncol, Purbalingga
Eko mencuri sesuatu dari tas kakaknya yang baru pulang dari Jakarta. Saat itulah awal masalah terjadi

24. Hanacaraka
Yasin Hidayat|Fiksi|05’55”|SMP N 4 Satu Atap Karangmoncol, Purbalingga
Aksara Jawa kini banyak dilupakan orang Jawa sendiri

25. Harapan di Pucuk Manggar
Misyatun|Fiksi|20’14”|SMK N 1 Rembang
Seorang anak memaksa bapaknya yang bekerja sebagai ‘penderes’ untuk membelikan motor. Sampai suatu ketika ada penyesalan terhadap permintaan tersebut

26. Pulpen
Siti Barokah|Fiksi|10’00”|SMA N 1 Bobotsari
Kisah seorang anak yang berusaha menjaga pulpen nya agar tidak hilang..

27. Bukan Haji Biasa
Dinka Puspa Dewi|Fiksi|10'00"|SMA 1 Muhammadiyah Purbalingga

Timah, perempuan yang senyatanya sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT), menginginkan tidak selamanya menjadi beban orang lain apalagi negara. Perempuan sebatang kara ini merelakan sebagian besar hartanya untuk membeli kambing kurban.

Kompetisi Dokumenter

1. Peristirahatan Petinggi Banyumas Tempo Doeloe
Nur M. Iskandar|Dokumenter|09’55”|SMK N 3 Banyumas
Desa Dawuhan adalah tempat dimana Raden Joko Kahiman. Raden Joko Kahiman adalah Putra dan Raden Harto Banyaksosro., Adipati Pasir Luhur yang sejak kecil diasuh dan diambil anak angkat oleh kyai dan nyai Mranggi Semoe

2. Tetep Melung – Melung
Wildan Salami|Dokumenter|09’45”|SMK N 3 Banyumas
Calung masih tetap eksis di era modern ini. Para seniman calung Banyumasan bernai bersaing dengan alat - alat musik modern seperti saat ini, namun sayangnya gairah seniman calung tidak dibarengi dengan kaum pemuda yang malah semakin menjauh dari musik tradisional

3. Ada Batik di Sekolah Kami
Deva Nur Latifah Isnaeni|Dokumenter|05’00”|SMP N 2 Susukan, Banjarnegara
Kami punya cara untuk mencintai Indonesia. Tidak hanya bangga memakai batik, tapi juga bangga membuatnya.

4. Bangku Untuk Remaja
Dwi Astuti|Dokumenter|07’58”|SMA N 1 Kutasari
Remaja putus sekolah yang bekerja di plasma bulu mata. Mereka tidak melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi. Orang tua mereka hanya bisa pasrah

5. Sebongkah Asa di Sambirata                     
Heri Avandi|Dokumenter|13’13”|SMA N 1 Rembang
Kerajinan gerabah yang telah menjadi identitas Desa Sambirata sejak dahulu, kini terancam hilang karena generasi muda lebih memilih ke Jakarta dibandingkan meneruskan tradisi leluhur mereka.

6. Samar – Samar Tercemar
Ii Hernaenis|Dokumenter|10’00”|SMA N 2 Purbalingga
Slogan “Pro Investasi” di Purbalingga berakibat dengan banyaknya muncul pabrik  di kota kecil ini. Tapi perkembangan ini tidak diimbangi dengan pengelolaan limbah pabrik yang terbuang. Dan masyarakat sekitar lah yang menanggung dampak kebijakan pemerintah ini.

Non Kompetisi

1. Buruh Tukang Becak
Supriyadi/Nisti Ramdani|Dokumenter|15’00”|Sevgra Picture Indie Documentary
Susahnya mendapatkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat berpendidikan  rendah di Kota Batik Pekalongan, membuat Mukhlish, Beni, Temon dan kawan - kawan, terpaksa menjadi "Buruh Pendorong Tukang Becak' di tanjakan jembatan Hayam Wuruk  

2. Midnight Cell
Samanta Limbrada|Fiksi|20’00”|Cahyadalamglap
Dua cerita tentang cinta yang sudah kadaluarsa dengan setting yang sama. Sebuah adaptasi bebas dri sebuah film Hongkong berjudul Chungkins Express

3. Kelalenan
Ade Ragil Permana|Fiksi|08’09”|Adhe Kartun Prouction
Bagas adalah seorang siswa yang pelupa. Suatu hari ia pergi sekolah membawa sepeda. Namun ia lupa membawa sepedanya. Berniat di temani kakek, akhirnya sang kakek juga tertinggal

4. Hitam/Putih
Maya Surastika|Fiksi|08’00”| Sevgra Picture Indie Documentary
Jakarta adalah potret terbuka yang menampilkan banyak manusia dalam berbagai strata sosial. Di sudut ibu kota dan banyak kamu marginal mengejar nafkahnya dengan cara yang berbeda – beda

5. Mata Hati
Latifah Wulandari|Fiksi|05’44”|Kofimik
Sepasang Kekasih yang cewenya buta berjanji kepada cowonya bahwa akan menikah dengannya setelah melihat, dan akhirnya cowonya mengorbankan matanya untuk sang cewe, namun yang terjadi cewe tersebut tidak mau menerima keadaan cowonya yang buta



0

Digelar Selama Sebulan



Festival Film Purbalingga adalah program festival tahunan Cinema Lovers Community (CLC) yang ditujukan untuk membangun kultur baru menonton film bagi masyarakat Purbalingga dan Banyumas Raya pada umumnya, serta sebagai ruang laboratorium pendidikan dengan film sebagai media penyampai.

Festival Film Purbalingga (FFP) yang ada sejak 2007 ini menyuguhkan sekumpulan film pendek dan panjang dalam kemasan program Layar Tanjleb (tancap), Kompetisi Pelajar Banyumas Raya, Non-Kompetisi untuk Nasional, dan Program Khusus.

Seperti tahun lalu, festival ini hendak digelar selama sebulan mulai 28 April hingga 26 Mei 2012. Program unggulan yang ditawarkan berupa Layar Tanjleb keliling desa di wilayah Banyumas Raya (Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, dan Banyumas).
Direktur Festival Film Purbalingga Bowo Leksono memaparkan Program Layar Tanjleb ini merupakan pemutaran film dengan media layar tancap di suatu area yang mengundang publik luas untuk berpartisipasi. “Materi film yang hendak diputar adalah kompilasi film pendek dan film panjang atau film bioskop,” katanya.

Kampanye film pendek pada masyarakat, terutama yang berada di pelosok, menurut Bowo, cukup efektif melalui pergelaran layar tanjleb. “Kenyataan ini memantapkan kami di festival tahun ini rangkaian roadshow kembali digelar. Keterlibatan masyarakat dari kalangan pemuda dimana layar dibentangkan menjadi penting mengantarkan tontonan alternatif ini,” tuturnya.

Program Kompetisi masih menjadi program utama dalam menggairahkan dan memajukan para pembuat film pendek pelajar se-Banyumas Raya dengan kategori fiksi dan dokumenter. Bahkan tahun ini diperluas tidak hanya bagi pelajar setingkat SMA tapi juga SMP.
Pada Program Non-Kompetisi, festival yang memasuki tahun keenam ini menerima materi film pendek kategori umum dari berbagai penjuru Nusantara. Program ini akan mengkurasi film-film yang masuk dan juga mengundang film-film milik komunitas atau individu untuk turut menyemarakkan festival. 

Ditambah beberapa program khusus seperti pentas seni, presentasi, diskusi, pameran, dan sebagainya yang merupakan satu rangkaian utuh Festival Film Purbalingga 2012. Harapannya Festival Film Purbalingga ini akan terus berlanjut dimasa-masa mendatang.
0

Layar Tanjleb FFP 2012 Desa Tunjungmuli, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga


Layar tertancap di lapangan sepakbola desa.
 Gelaran Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) putaran ke-14 ditempatkan di Desa Tunjungmuli, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga. Desa dimana terdapat SMP Negeri 4 Satu Atap Karangmoncol yang siswa-siswanya rajin memproduksi film pendek dan berprestasi setiap tahun.

Layar ditancapkan di lapangan sepakbola desa. Di seputaran lapangan itu lah SMPN 4 Satu Atap berdiri. Para siswa yang menjadi panitia lokal Layar Tanjleb. Selain siswa, warga Desa Tunjungmuli dan desa tetangga datang berbondong-bondong menyemut di lapangan dan pinggirannya.

Guru pembimbing ekskul film SMPN 4 Satu Atap Aris Prasetyo, S.Sn. mengatakan, meskipun sekolah di lembah pegunungan ini rajin membuat film namun masyarakat sekitar belum berkesempatan menontonnya. “Lewat program Layar Tanjleb FFP inilah memberi kesempatan masyarakat sekitar sekolah menonton karya-karya film yang dibuat anak-anak mereka,” ujar lelaki yang belajar film sejak 2004 ini.
Para penonton dengan latar SMPN 4 Satu Atap Karangmoncol.
 Tiga film produksi terbaru karya Sawah Artha Film SMPN 4 Satu Atap adalah “Hanacaraka”, “Oleh-Oleh Jakarta”, dan “Langka Receh”. Film yang disebutkan terakhir yang disutradarai Miftakhatun dan Eka Susilawati belum lama menyabet prestasi terbaik kedua Kids International Film Festival (Kidsfest) 2012 dan film terbaik kategori Gayaman Award Festival Film Solo (FFS) 2012.

Dengan pemutaran medium Layar Tanjleb, film-film pendek lokal tersebut yang bersanding dengan film-film dari luar Purbalingga yang juga diputar, merupakan satu usaha mendekatkan film-film lokal pada penontonnya.

Kepala Desa Tunjungmuli Suyud, S.Pd.I. dalam sambutannya merasa bahagia sekaligus bangga karena anak-anak desa sudah mampu membuat film dan berprestasi. “Kami berharap, SMPN 4 Satu Atap Karangmoncol akan terus melahirkan karya-karya film yang bisa mengangkat potensi Desa Tunjungmuli,” tuturnya.

Selanjutnya program Layar Tanjleb FFP 2012 yang sedianya di malam berikutnya diputar di Desa Binangun, Kecamatan Mrebet, Purbalingga, karena sesuatu hal ditiadakan dan akan kembali digelar sesuai jadwal pada Jumat malam, 18 Mei 2012 di Grumbul Bukung, Desa Bumisari, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga.
Orang desa mengapresiasi film-film pendek berbagai daerah.

kontak

  • Facebook : festivalfilm purbalingga
  • Twitter : @festfilmpbg
  • Email : purbalinggafilmfest@gmail.com
  • Website : festivalfilmpurbalingga.blogspot.com
  • Phone: +6285227872252 (Nanki Nirmanto) / +6285726331267 (Asep Triyatno)
  • Alamat : Jl. Puring No. 7 Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia