Layar Tanjleb
FFP 2013 Desa Gununglangit,
Kalibening, Banjarnegara
Semakin
malam, suasana di tengah-tengah ratusan penonton Layar Tanjleb Festival Film
Purbalingga (FFP) 2013 di Desa Gununglangit tidak semakin dingin tapi justru
menghangat.
Pada putaran
kedua program Layar Tanjleb FFP ini menyambangi warga Desa Gununglangit,
tepatnya layar ditancapkan di tengah jalan di Dusun Gunungsari, Kecamatan
Kalibening, salah satu daerah dingin di Kabupaten Banjarnegara, Senin malam, 29
April 2013.
Koordinator
lokal Andi Kurniawan mengatakan kebahagiaannya mendapat giliran pemutaran film
di desanya. “Dengan adanya tontonan film ini warga desa berkesempatan kumpul di
luar rumah dalam suasana yang bahagia dan penuh kehangatan,” ungkapnya.
Untuk lebih
menyemarakkan tontonan Layar Tanjleb, panitia lokal yang merupakan gabungan
dari pemuda-pemudi desa, menyiapkan puluhan doorprize untuk para penonton.
Untuk mendapat hadiah dengan cara membeli kupon yang diundi disela-sela pemutaran
film. “Hasil penjualan kupon ini akan digunakan untuk program penerangan
jalan,” katanya.
Salah satu
penonton, Koriyah berujar sudah berpuluh tahun tidak lagi melihat hiburan layar
tancap. “Dulu, nonton film harus berjalan jauh ke lapangan kecamatan,”
kenangnya.
Ada lima film
yang diputar yaitu “Titip Doa” dari SMAN 1 Banjarnegara, “Lawuh Boled” dari SMKN 1 Rembang Purbalingga, “Penghulu”
dari Bandung, “Palak” dari Surabaya, dan film klasik Indonesia “Lewat Djam
Malam”. Diputar pula pada awal acara film pendek buatan anak-anak muda Desa
Gununglangit.
Direktur FFP
Bowo Leksono mengungkapkan pemutaran film bermedium Layar Tanjleb ini tak hanya
memberikan hiburan bagi masyarakat yang mendidik. “Namun, sekaligus
menggerakkan warga lewat pemudanya untuk menjalankan program-program
pembangunan bagi kemajuan desa,” ujarnya.
FFP tahun ini
digelar dari 27 April-25 Mei 2013. Memasuki gelaran Layar Tanjleb putaran
ketiga, FFP akan menyambangi warga Desa Jalatunda, Kecamatan Mandiraja,
Banjarnegara pada Selasa, 30 April 2013.