Layar Tanjleb
FFP 2013 Desa Jalatunda,
Mandiraja, Banjarnegara
Usai waktu
Maghrib, tidak biasanya pelataran rumah Kepala Desa Jalatunda mulai ramai
didatangi warganya. Dari anak-anak hingga orang dewasa, beberapa diantaranya
bahkan membawa meja kursi untuk menjajakan dagangan.
Putaran ketiga
program Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2013 kali ini menjumpai warga
Desa Jalatunda, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Selasa malam, 30
April 2013.
Salah satu
warga, Taslim (45) mengatakan sudah beberapa hari mendengar rencana pemutaran
film di desanya. “Karena itu, kami siap-siap menggelar dagangan sambil menonton
film,” ujar lelaki yang juga membuka warung kecil di rumahnya.
Belum pernah
sekalipun ada tontonan film berupa Layar Tanjleb di Desa Jalatunda. Tidak
heran, warga cukup bertahan di halaman rumah kepala desa hingga pemutaran film
usai.
Kepala Desa
Jalatunda Satam merasa terhormat desa yang dipimpinnya berkesempatan sebagai salah
satu titik program Layar Tanjleb FFP 2013. “Harapannya, warga desa mendapat pelajaran
yang baik dari film-film yang diputar,” harapnya.
Ada lima film
yang diputar yaitu “Biyung” dari SMAN 1 Banjarnegara, “Lawuh Boled” dari SMKN 1 Rembang Purbalingga, “Penghulu”
dari Bandung, “Palak” dari Surabaya, dan film klasik Indonesia “Lewa Djam
Malam”.
Manager FFP Nanki
Nirmanto mengatakan program Layar Tanjleb FFP menyambangi desa terpencil itu
karena ada permintaan dari salah satu guru di Sekolah Dasar Desa Jalatunda. “Kami
senang ketika permintaan itu datang, makanya kami tancapkan layar di sana,”
ungkapnya.
FFP tahun ini
digelar dari 27 April-25 Mei 2013. Desa Jalatunda adalah pemutaran terakhir di
Kabupaten Banjarnegara. Memasuki gelaran Layar Tanjleb putaran keempat, FFP
akan menyambangi warga Desa Kalijaran, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga pada Rabu,
1 Mei 2013.