Layar
Tanjleb FFP 2013 Desa
Kemutug Lor, Baturraden, Banyumas
Keagungan
Gunung Slamet tampak makin indah ketika menjadi latar layar putih yang
dikembangkan anak-anak muda pengelola Festival Film Purbalingga (FFP) 2013 sore
itu.
Anak-anak
kecil ditemani orang tuanya, berlarian di tanah berumput. Belasan pemuda desa yang
tergabung dalam Karangtaruna turut sibuk menata peralatan yang akan
dipergunakan pada malam harinya.
Malam
itu, gelaran Layar Tanjleb FFP 2013 menyapa warga Desa Kemutug Lor, Kecamatan
Baturraden, Banyumas, Kamis, 9 Mei 2013. Dibuka dengan pentas musik yang
memancing warga berduyun-duyun ke lapangan desa.
Ketua
Karangtaruna Gempita Jaya X Desa Kemutug Lor Kuat Angga Wibawa mengatakan, sebagai
pemuda desa berekspresi seni bisa dimana saja dan kapan saja. “Termasuk di
lapangan desa ini, sekaligus memberika hiburan pada warga desa,” tuturnya.
Pada
kesempatan Layar Tanjleb putaran kesembilan dari 18 putaran itu, diputar lima film
pendek dan satu film panjang, yaitu “Meniti Hutan Panyatan” dari pelajar SMA
Negeri 1 Rembang Purbalingga, “Lawuh Boled” dari pelajar SMK Negeri 1 Rembang
Purbalingga, “Penghulu” dari F2PB Bandung, “Palak” dari Sinematografi Unair Surabaya,
serta film klasik Indonesia “Lewat Djam Malam” karya Usmar Ismail.
Sementara
menurut Direktur FFP Bowo Leksono, tidak banyak desa yang pemuda-pemudanya
betah tinggal di desa. “Desa Kemutug Lor ini luar biasa. Pemudanya kompak dan
aktif berkegiatan lewat Karangtaruna,” ujarnya.
Even
tahunan Festival Film Purbalingga ini digelar dari 27 April-25 Mei 2013 dengan
salah satu program pemutaran Layar Tanjleb di 18 titik desa. Desa Kemutug Lor
merupakan desa terakhir rangkaian pemutaran keliling di Banyumas.
Berikutnya
gelaran Layar Tanjleb akan kembali ke Purbalingga. Pada putaran kesepuluh,
Jumat, 10 Mei 2013, layar akan ditancapkan di Desa Sokawera, Kecamatan
Padamara, Purbalingga.