Layar Tanjleb
FFP 2013 Desa Pakuncen, Kroya,
Cilacap
Sore
itu tidak seperti biasanya, terlihat beberapa pemuda bergotong-royong
membentangkan kain warna putih berukuran 3 x 5 meter yang digunakan sebagai layar di pelataran rumah
milik warga.
Beberapa pedagang sudah sibuk menata dagangan di meja yang mereka bawa sendiri dari rumah.
Begitulah
suasana menjelang Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2013
di Desa Pakuncen, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jumat malam, 3 Mei 2013.
Salah
satu pedagang, Mulyodiharjo (45) mengaku
laris berjualan di acara tontonan film. “Lumayan juga kalau sering-sering ada
pemutaran film seperti ini,” ujar penjual jajanan anak-anak.
Di setiap penyelenggaraan Layar Tanjleb FFP, anak-anak
selalu mendominasi penonton di jam-jam awal pemutaran. Suasana ini memantik
para pedagang menjajakan dagangannya.
Menurut
tokoh pemuda Desa Pakuncen, Probo Deni Setyono, gelaran Layar
Tanjleb ini dirasa sangat menarik. “Kami merasa
bersyukur diadakan layar tanjleb di desa kami. Sudah sangat
lama tidak ada hiburan seperti ini, mungkin sudah puluhan tahun,”
katanya.
Ada
lima film yang diputar pada Layar Tanjleb kali ini, yaitu “Kwitansi Bodong”
dari SMK Widya Manggala Purbalingga, “Lawuh Boled” dari SMK N 1 Rembang,
“Penghulu” dari F2PB Bandung, “Palak” dari UNAIR Surabaya, dan sebuah film
klasik karya Usmar Ismail “Lewat Djam Malam”.
Dalam
sambutannya Manager FFP 2013 Nanki Nirmanto mengatakan sebuah
kebahagiaan bisa diterima dan memutar film di Desa
Pakuncen. “Harapannya, dapat memberikan masyarakat sebuah
hiburan alternatif yang mendidik,” jelasnya.
FFP
tahun ini digelar dari 27 April-25 Mei 2013. Pakuncen
merupakan desa pertama di Kabupaten Cilacap yang disambangi. Memasuki
gelaran Layar Tanjleb putaran keenam, FFP akan menyambangi warga Desa Slarang,
Kecamatan Kesugihan, Cilacap pada Sabtu, 4 Mei 2013.