Mobil pick-up yang
didesain sederhana sebagai armada layar tanjleb memasuki komplek perumahan
warga desa. Pengumuman yang berasal dari pengeras suara yang ada di atas mobil mengiringi
armada hingga parkir di sebuah lapangan bulutangkis.
Terlihat anak-anak
berlarian ditemani orang tua mereka yang saling ngobrol berkelompok. Sore itu,
rombongan Laskar Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2014 sambangi
Desa Bojanegara, tepatnya di dusun I, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara, Selasa,
6 Mei 2014.
Menurut Kepala Desa Bojanegara
Kukuh Harsono, di zaman ia muda masih sering menonton layar tancap. “Sekarang
malah sudah tidak ada. Untung ada Festival Film Purbalingga sehingga anak-anak
sekarang jadi tahu seperti apa itu film yang diputar lewat layar tancap,”
ungkapnya saat sambutan.
Di Desa Bojanegara,
program layar tanjleb FFP yang digagas Cinema Lovers Community (CLC) ini
memutar film-film pendek dan panjang, berjudul “Cincin” dari SMP 5 Purwokerto, “Bakul
Dawet” dari MTs Ma’arif Mandiraja Banjarnegara, serta “Penderes dan Pengidep”
dari SMA Kutasari Purbalingga.
Untuk film dari luar Banyumas
Raya, diputar “Boncengan” dan “Gazebo” sutradara Senoaji Julius produksi
Sanggar Cantrik Yogyakarta serta film layar lebar “Sang Penari” sutradara Ifa
Isfansyah produksi Salto Films Jakarta.
“Saya jadi tahu ternyata
ada film yang diputar yang berasal dari cerita yang dibuat oleh orang
Banyumas,” ujar Tarsono (42 tahun), salah satu penonton yang tertarik dengan
film “Sang Penari”. Ia berharap, banyak lagi film-film yang dibuat dari
cerita-cerita yang asli tentang Banyumas.
Manajer FFP Nanki Nirmanto
mengungkapkan, dirasa penting memutar film-film lokal yang juga mengangkat
persoalan-persoalan lokal. “Dengan memutar film-film lokal di depan warga,
berarti mempertontonkan persoalan dalam film yang dekat dengan warga yang tidak
sekedar menjual mimpi,” tuturnya.
Layar Tanjleb FFP 2014 malam
itu memasuki malam ketiga dari rencana 18 titik desa di wilayah Banyumas Raya
(Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, dan Banyumas). Titik selanjutnya,
pada Rabu malam, 7 Mei 2014 di Desa Sirkandi, Kecamatan Purwareja-Klampok,
Banjarnegara.