SlideShow

oke
0

Layar Tanjleb FFP 2014 Desa Pangebatan, Karanglewas, Banyumas



Nyong biasane dodolan gur neng sekolahan, esuk tekan awan. Mbarang ana tontonan ya mangkat, lumangyan kena nggo tambahan (Saya biasanya jualan cuma di sekolah-sekolah, pagi sampai siang. Karena ada tontonan ya berangkat, lumayan bisa buat tambahan pendapatan),” ujar Marsono (42 tahun), penjual mainan anak-anak.

Lepas waktu asar, Marsono mengendarai sepeda motor dengan bermacam mainan anak-anak yang ditaruh di boncengan menuju lapangan sepakbola Desa Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, Banyumas. Hari itu, Rabu, 14 Mei 2014, rombongan Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2014 memasuki hari kedua di Kabupaten Banyumas.

Menjelang malam, langit tampak cerah, rembulan yang hampir penuh pun menyapa warga yang mulai memadati hamparan rumput hijau. Ratusan penonton semakin menyemut ketika listrik PLN di rumah-rumah warga padam. Pemadaman listrik semakin memberi kesempatan warga untuk beranjak dari rumah.
 
Koordinator panitia lokal Titut Edi Purwanto di depan warga Desa Pangebatan mengatakan, manusia hidup itu membutuhkan sentuhan keindahan, butuh supan rohani. “Salah satunya ya dari menonton karya-karya seni, seperti malam ini menonton film agar hidup kita berimbang,” ujar seniman eksentrik ini.

Malam itu, program layar tanjleb FFP yang diinisiasi Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga memutar film-film pelajar dari Banyumas Raya yaitu, “Segelas Teh Pahit” dari pelajar SMA Rembang Purbalingga, “Bakul Dawet” dari pelajar MTs Ma’arif Mandiraja Banjarnegara, dan “Penderes dan Pengidep” dari pelajar SMA Kutasari Purbalingga.

Sementara film diluar Banyumas ada “Boncengan” dan “Gazebo” karya Senoaji Julius dari Sanggar Cantrik Yogyakarta dan film bioskop “Sang Penari” tentang kasih tak sampai antara penari ronggeng dan tentara sutradara Ifa Isfansyah produksi Salto Films Jakarta.

Menurut pegiat FFP Asep Triyatno, ia merasa senang dan puas menjalani hobi memutar film ketika penonton juga merasa puas. “Senang saat penonton kompak tertawa. Bayangkan, biasanya di lapangan sepakbola, orang kompak bersorak. Saat menonton film, mereka kompak tertawa lepas,” ungkapnya.

Desa Pangebatan merupakan titik ke-9 layar tanjleb FFP dari 18 titik desa se-Banyumas Raya
yang direncanakan. Untuk titik selanjutnya, laskar layar tanjleb akan kunjungi Desa Alasmalang, Kecamatan Kemranjen, Banyumas pada Kamis, 15 Mei 2014.


kontak

  • Facebook : festivalfilm purbalingga
  • Twitter : @festfilmpbg
  • Email : purbalinggafilmfest@gmail.com
  • Website : festivalfilmpurbalingga.blogspot.com
  • Phone: +6285227872252 (Nanki Nirmanto) / +6285726331267 (Asep Triyatno)
  • Alamat : Jl. Puring No. 7 Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia