Di sebuah dusun,
rumah-rumah warga tampak padat. Layar putih yang terpasang di tiang besi hanya
pas-pasan saja menutup jalan dusun itu. Sebelum jalan benar-benar ditutup aksesnya,
kendaraan bermotor masih bisa lewat di bawah layar yang tertancap.
Sore itu, Jumat, 23 Mei
2014, rombongan armada Laskar Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP)
2014 mendatangi Dusun Karangpucung, Desa Karangklesem, Kecamatan Kutasari, Purbalingga.
Warga sudah menunggu sejak siang, anak-anak pun senang sembari berlarian
mengejar armada.
Salah seorang warga,
Tarjudin, tergopoh-goboh keluar dari rumah bersemangat membantu mendirikan
layar. “Di dusun ini ya tidak pernah ada hiburan malam. Paling ndangdutan, itu
saja saat ada hajatan,” ujar lelaki sembari bertelanjang dada ini.
Remaja apalagi anak-anak
zaman sekarang, sama sekali tidak tahu seperti apa tontonan layar tanjleb.
Tontonan yang juga dikenal dengan istilah Misbar (gerimis bubar) ini merebak
diera 1980-an.
Menurut pegiat layar
tanjleb FFP Canggih Setyawan, layar tanjleb di zaman sekarang, dengan
merebaknya teknologi digital, sudah lebih ringkas. “Hal ini memudahkan kami
mengkampanyekan film-film pendek lokal kepada masyarakat penontonnya,” tutur
mahasiswa Jurusan Sosiologi Unsoed ini.
Sebagian besar materi film
dari program layar tanjleb sama di setiap titik desa. Beberapa film saja yang
berbeda yang diambilkan dari materi kompetisi pelajar Banyumas Raya FFP 2014.
Di Karangklesem, diputar film “Segelas Teh Pahit” karya siswa SMA Rembang
Purbalingga, “Cincin” karya siswa SMP 5 Purwokerto, dan “Penderes dan Pengidep”
karya siswa SMA Kutasari Purbalingga.
Sementara film luar
Banyumas Raya, ada “Boncengan” dan “Gazebo” yang juga disutradarai Seno Aji
Julius dan diproduksi Sanggar Cantrik Yogyakarta serta film bioskop “Sang
Penari” karya sutradara Ifa Isfansyah produksi Salto Films Jakarta.
Karangklesem merupakan
titik desa yang ke-16 dari 18 titik desa se-Banyumas Raya. Selanjutnya,
rombongan layar tanjleb FFP 2014 hendak mendatangi Lapangan Mekarjaya Desa
Bobotsari, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga pada Sabtu malam, 24 Mei 2014.