Di beberapa titik
pemutaran Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2014, diiringi atau
dibuka dengan penampilan kesenian tradisi daerah setempat. Ini menjadi bukti, warga
menyambut gembira kehadiran festival film di tengah-tengah mereka. Disamping
persiapan panitia lokal yang lebih matang.
Seperti gelaran layar
tanjleb Senin malam, 19 Mei 2014 di Dusun Karangsari, Desa Bumisari, Kecamatan
Bojongsari, Purbalingga. Kesenian Tek-Tek dan Hadroh turut membuka dan
menyemarakkan festival film yang digagas Cinema Lovers Community (CLC)
Purbalingga.
Manager Program FFP Nanki
Nirmanto mengatakan, salah satu tujuan dari FFP sebagai satu-satunya festival
di Purbalingga yang berkelanjutan adalah bagaimana masyarakat merasa memiliki
festival film. “Jadi FFP itu bukan hanya milik anak-anak film saja, karena itu
ada program unggulan layar tanjleb keliling desa,” jelasnya.
Hujan deras sore hari
sempat mengguyur wilayah Bumisari. Para laskar layar tanjleb sempat pesimis
bila pun hujan reda, warga enggan keluar rumah meninggalkan televisi. Tidak
disangka, warga ternyata haus tontonan di luar rumah, sekaligus untuk menebus
rasa penasaran seperti apa layar tanjleb yang digelar diera digital ini.
Menurut koordinator
panitia lokal, Satria Panji Pradana, di Desa Bumisari terdapat berbagai seni
tradisi, namun jarang dipentaskan malam hari. “Malam ini kesempatan bisa
berdampingan dengan pemutaran film,” ungkapnya.
Pada kesempatan malam itu,
film-film pendek yang diputar diambil dari peserta kompetisi pelajar Banyumas
Raya FFP 2014, antara lain, “Segelas Teh Pahit” karya pelajar SMA Rembang
Purbalingga, “Cincin” karya pelajar SMP 5 Purwokerto, dan “Penderes dan
Pengidep” karya pelajar SMA Kutasari Purbalingga.
Lalu, film dari luar
Banyumas Raya yang diputar berjudul “Boncengan” dan “Gazebo” karya Senoaji
Julius dari Sanggar Cantrik Yogyakarta dan film bioskop “Sang Penari” karya sutradara
Ifa Isfansyah produksi Salto Films Jakarta.
Desa Bumisari merupakan
titik layar tanjleb yang ke-13 dari 18 rencana titik desa se-Banyumas Raya. Semangat
untuk memperkenalkan film-film lokal lewat festival akan terus berlanjut. Malam
berikutnya, akan berkunjung ke Desa Kalitinggar, Kecamatan Padamara, Purbalingga
pada Selasa, 20 Mei 2014.