![]() |
Ada “Cherry Belle” aksi di gelaran Layar Tanjleb. |
Bulan belum lagi sebulat
semangka dan anak-anak yang sebagian didampingi orang tua mereka, mulai
memasuki pelataran Balai Desa Kramat, Kecamatan Kembaran, Banyumas. Anak-anak
itu kemudian saling berlarian diantara bentangan layar putih.
Desa Kramat menjadi titik
ke-4 gelaran Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga 2012 dari 18 titik desa,
Kamis malam, 3 Mei 2012. Malam itu menjadi malam yang istimewa bagi warga Kramat
untuk keluar rumah. Meninggalkan layar kaca dan tontonan sinetron mereka.
Desa yang justru lebih
dekat dengan pusat kota Purbalingga dibanding Banyumas ini terhitung maju dalam
hal kegiatan anak mudanya. Setidaknya, malam itu, ada pembacaan puisi, pentas
teater, hingga penampilan remaja putri imbas demam girlband.
Sebuah film pendek
bertajuk “Tujuhbelas” karya anak-anak Desa Kramat pun turut diputar. Para
pemuda yang juga mengelola sebuah perpustakaan desa gigih menjadi panitia lokal
gelaran Layar Tanjleb.
Menurut Noviana Ayu
Puspitasari, dirinya merasa bangga menjadi bagian pada program tahunan Festival
Film Purbalingga dengan memberikan tontonan alternatif pada warga desa.
“Meskipun bukan malam libur, warga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa
tumpah di halaman balai desa,” kata gadis desa yang malam itu bertugas sebagai
presenter.
![]() |
Warga dari anak-anak hingga orang dewasa antusias. |
Pada pemutaran sesi
pertama, selain film “Tujuhbelas”, film lokal lain adalah “Bukan Haji Biasa”
berdasarkan cerpen dari budayawan Banyumas Ahmad Tohari dan diproduksi para
pelajar SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga.
Memasuki sesi kedua adalah
film-film yang diambil dari South to South Film Festival 2012 yaitu “Pulihkan
Indonesiaku”, “Say Hello to Yellow”, dan “Surat Cinta Buat Sang Prada”. Pada
sesi ketiga atau penutup diputar sebuah film dokumenter “Negeri di Bawah Kabut”
sutradara Shalahuddin Siregar yang telah berhasil menyabet beberapa penghargaan
internasional.
Koordinator panitia lokal
Daryoko mengatakan atas nama pemuda Desa Kramat merasa senang menjadi tuan
rumah gelaran Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga. “Kami terbuka
bekerjasama dengan pihak manapun sepanjang untuk kepentingan masyarakat,”
ungkapnya.
Desa Kramat ini menjadi
titik pertama pemutaran keliling Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga 2012
di Kabupaten Banyumas. Selanjutnya, Jumat malam, 4 Mei 2012, rombongan festival
film akan begeser ke Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja.
![]() |
Anak-anak serius menonton film anak-anak. |