Warga dari anak-anak, jejaka, gadis, dan orang tua, menyemut di lapangan desa. |
Memasuki putaran ke-10
dari 18 titik desa gelaran Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2012, Jumat
malam, 11 Mei 2012, warga tumpah-ruah di lapangan sepakbola Desa Losari, Kecamatan
Rembang, Purbalingga. Sebagian besar menyemut mendekat layar yang tertancap,
sebagian lain berderet di pinggir lapangan.
Warga sudah lama menunggu
tontonan film dari kabar, yang antara lain akan memutar film-film karya pelajar
Banyumas Raya. Bekerjasama dengan Forum Silaturahmi Masyarakat (FSM) Independen
Desa Losari, gelaran Layar Tanjleb di pusat Kecamatan Rembang, tempat kelahiran
Panglima Besar Jenderal Sudirman, gelaran malam itu berlangsung meriah.
Ketua FSM Independen,
Sukirto, S.Pd., M.Si. mengatakan, kami sengaja menghadirkan tontonan film-film
berkualitas dari Festival Film Purbalingga. “Tontonan film yang berkualitas
akan membentuk karakter yang baik pada generasi penerus kita. Karna itu, lewat
tontonan layar tancap ini, masyarakat mampu mengakses tontonan yang baik,”
tutur kepala SMA Negeri 1 Kutasari, Purbalingga ini.
. Ketua Forum Silaturahmi Masyarakat (FSM) Independen menyerahkan hadiah pada anak Desa Losari yang berprestasi |
Selain film-film dari
South to South (StoS) Film Festival, yaitu Pulihkan Indonesia dari Wahana
Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Surat Cinta Buat Sang Prada sutradara Wenda
Maria Imakulata Tokomonowir, juga Say Hello to Yellow sutradara BW Purbanegara,
film bioskop klasik Indonesia yang turut diputar adalah Nagabonar sutradara MT
Risyaf.
Sementara untuk film
pelajar diputar Kalung Sepatu dan Bukan Bangku Sekolah dari SMA Negeri 1
Kutasari, Purbalingga serta sebuah film dokumenter Sebongkah Asa di Sambirata
dari SMA Negeri 1 Rembang, Purbalingga.
Senyum dan tawa serempak dari
penonton pecah saat dialog-dialog yang mengundang kelucuan dari
persoalan-persoalan berat hidup yang disodorkan dalam film. Menertawakan diri
sendiri dari film-film pelajar yang menggunakan dialek Banyumasan dan
persoalan-persoalan keseharian.
“Nonton film pelajar jadi
tertarik masuk sekolah yang ada kegiatan perfilmannya. Sepertinya asik mempelajarinya,”
ujar Ria Riskita, pelajar SMP Negeri 1 Rembang yang belum lama menempuh ujian
nasional. Titik gelaran Layar Tanjleb yang akan didatangi selanjutnya adalah
Desa Kradenan, Kecamatan Mrebet, Purbalingga pada Sabtu malam, 12 Mei 2012.
Warga beduyun-duyun memadati lapangan sepakbola desa. |