Semangat warga keluar rumah untuk menonton gelaran Layar Tanjleb. |
Ratusan penonton dari
anak-anak, jejaka, gadis, hingga orang tua antusias memadati jalan desa sepanjang
sekitar 100 meter di depan dan belakang layar yang tertancap di terminal kecil
Desa Gunungwuled, Kecamatan Rembang, Purbalingga.
Sebelum film diputar,
puluhan kembang api menghiasi langit yang kebetulan malam itu cerah berbintang.
Tepuk tangan warga pun membahana turut bergembira menyambut festival film
kebanggaan warga Banyumas Raya yang digelar Cinema Lovers Community (CLC).
Gunungwuled menjadi desa
kedua di Purbalingga gelaran Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2012
pada Kamis malam, 10 Mei 2012 setelah roadshow ketiga kabupaten yaitu
Banjarnegara, Banyumas, dan Cilacap.
Menurut Mistono, semangat
warga keluar rumah karena di Desa Gunungwuled sudah lama sekali tidak ada
tontonan, terlebih tontonan layar tancap. “Dulu, film-film yang diputar dilayar
tancap untuk mendukung program KB (Keluarga Berencana-red) dan program Transmigrasi
dari Pemerintah. Sekarang kita sudah bisa menonton film-film yang dibuat dan
diputar oleh pemuda-pemuda kita,” tutur warga yang juga menjabat sebagai
perangkat desa.
Anak-anak dan remaja bertahan hingga malam menanti doorprize yang dibagi. |
Kesuksesan gelaran Layar
Tanjleb ini tak terlepas dari dukungan dan kerja keras pemuda Gunungwuled yang
tergabung dalam Jemari G-wul (Jejaring Masyarakat Intra Gunungwuled). Terbilang,
mereka paling awal menawarkan untuk menjadi salah satu titik pemutaran sejak
program Layar Tanjleb FFP 2012 ditawarkan di jejaring sosial awal tahun lalu.
“Sebagai pemuda, kami puas
bisa memberikan hiburan dan pendidikan berupa tontonan film kepada masyarakat. Meskipun
desa kami berada di pegunungan, kami bangga bisa mendukung dan merasakan gebyar
Festival Film Purbalingga,” tutur Rapih Indarto, koordinator panitia lokal.
Ditambahkan Rapih, pemuda
Desa Gunungwuled sudah lama ingin belajar membuat film agar mampu
mengeksplorasi potensi desa. “Semoga setelah gelaran Layar Tanjleb ini, kami
berkesempatan belajar film pada CLC,” harapnya.
Semangat warga berpesta
film tidak hanya karena film-film yang diputar dekat dengan kehidupan mereka
sehari-hari. Puluhan doorprize yang disiapkan pemuda dan CLC turut memberi rasa
senang warga. Usai gelaran di Desa Gunung Wuled, Layar Tanjleb akan bergeser ke
desa tetangga yaitu di Desa Losari, Kecamatan Rembang, Purbalingga pada Jumat
malam, 11 Mei 2012.
Warga desa sepanjang 100 meter didepan dan belakang layar memenuhi jalan desa. |